India Kuno/Sejarah/Bangsa Harappa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|sebelum=
|berikut=[[India Kuno/Sejarah/Bangsa India-Eropa|Bangsa India-Eropa]]
}}
}}[[Berkas:Mohenjodaro Sindh.jpeg|320px|jmpl|pus|Reruntuhan peradaban Harappa di Mohenjo-Daro]]
[[Berkas:IVC Map.png|265px|jmpl|ka|Peta peradaban Lembah Sungai Indus]]
}}[[Berkas:Mohenjodaro Sindh.jpeg|320px|jmpl|puski|Reruntuhan peradaban Harappa di Mohenjo-Daro]]
Orang-orang penghuni India awalnya berasal dari Afrika sekitar 40.000 SM. Pada awalnya mereka adalah pemburu dan pengumpul, seperti orang-orang lainnya di seluruh dunia pasa masa itu. Namun sekitar tahun 4000 SM, orang-orang ini mulai bertani dan pada 2500 SM bermukim di lembah sungai Indus. Di sana mereka mulai tinggal di kota-kota dan menggunakan air irigasi untuk mengairi ladang mereka. Ini berlangsung lebih telat daripada di Asia Barat, kemungkinan karena India tidak seramai Asia Barat pada masa itu. Ada pendapat bahwa mereka mulai bertani, dan kemudian membangun kota-kota adalah tren pemanasan berangsur yang menjadikan lebih sulit untuk memperoleh air, dan lebih sulit untuk menemukan tanaman liar untuk dimakan, setiap tahunnya. Jadi tiap tahun semakin banyak orang yang pindah ke lembah sungai Indus, dimana masih ada cukup banyak air. Ketika mulai banyak orang, orang-orang mulai membangun kota-kota.
 
Peradaban Harappa disebut juga peradaban Lembah Sungai Indus. Ada dua kota utama yang kita ketahui, Harappa dan Mohenjo-Daro, yang terpisah sekitar sekitar 400 kilometer. Keduanya kini ada di negara Pakistan. Orang-orang di kedua kota ini tinggal di rumah batu dengan dua dan tiga lantai, dan memiliki sistem pembuangan. Mereka menggunakan peralatan perunggu. Mereka mungkin mempelajari cara membuat perunggu dari bangsa Sumeria.
 
Orang Harappa menggunakan bentuk tulisan awal yang berdasarkan hieroglif, seperti bangsa Mesir. Sayangnya kita tidak dapat membacanya, karena tidak banyak yang tersisa.