Sejarah Kekaisaran/Asyanti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Ashanti Empire Flag.svg|180px|jmpl|pus|Lambang Asyanti]]
'''Kekaisaran''' (atau '''Konfederasi) Asyanti''' (atau '''Asante'''), disebut juga '''Asanteman''' (1701–1957), adalah negara berdaulat di Afrika Barat dengan etnis orang Akan dari Ashanti, Brong-Ahafo, Kawasan Tengah, Kawasan Timur, Kawasan Accra Besar dan Kawasan Barat, saat ini di Ghana selatan. Suku Ashanti (atau Asantefo) berasal dari bangsa Akan. Mereka adalah masyarakat yang keras dan amat disiplin di Afrika Barat yang menghuni wilayah yang dikenal sebagai "negeri Akan". Mereka menggunakan kekuatan militer, yang beasal dari strategi efektif dan adopsi senajta api Eropa, untuk menciptakan kekaisaran yang membentang dari Ghana tengah hingga Benin dan Pantai Gading modern, berbatasan dengan Kerajaan Dagomba di utara dan Dahomey di timur. Karena kekuatan militer, kekayaan, arsitektur, hierarki rumit, dan kebudayaannya, Kekaisaran Asyanti sering dpelajari dan memiliki salah satu historiografi terbesar oleh sumber Eropa, terutama Britania, mengenai entitas politik asli apapun di Afrika Sub-Sahara.
[[Berkas:Flag of Ashanti.svg|180px|jmpl|pus|Bendera Asyanti]]
 
Sejak abad ke-17 M, raja Asanteman Osei Tutu (sek.  1695 – 1717), bersama Okomfo Anokye, mendirikan Kerajaan Asanteman, dengan Bangku Emas Asante sebagai simbol penyatu tunggal. Osei Tutu terlibat dalam ekpansi wilayah Asante besar-besaran. Ia membangun pasukan berdasarkan pengenalan organisasi baru dan mengubah pasukan kerajaan yang disiplin dan paramiliter menjadi mesin tempur yang efektif. Pada 1701, pasukan Asanteman menaklukan Denkyira, memberi Asyantia kses ke Teluk Guinea dan perdagangan pantai Samudra Atlantik dengan orang Eropa, khusunya Belanda. Raja Opoku Ware I (1720 – 1745) terlibat dalam ekapnsi wilayah Akan lanjutan, dan raja Kusi Obodom (1750 – 1764) menggantikan raja Opoku Ware I. Raja Asante Osei Kwadwo (1764 – 1777) menerapkan reformasi administrasi yang memungkinkan Asanteman dikelola secara efektif. Raja Osei Kwame Panyin (1777 – 1803), dan King Osei Tutu Kwame (1804 – 1824) terus melanjutkan konsolidasi wilayah Asanteman.
[[Berkas:Asante map.jpg|250px|jmpl|pus|Wilayah Kekaisaran Asyanti]]
 
Asanteman adalah tempat Danau Bosumtwi, satu-satunya danau alami di Ghana. Penghasilan ekonomi negara ini sekarang terutama berasal dari perdagangan emas, kokoa, kacang kola, dan pertanian; pembukaan hutan untuk penanaman singkong, jagung dan yam.