Mitologi Yunani/Dewa Minor/Thetis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Koresy Mueller (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Koresy Mueller (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
Thetis dan Peleus memiliki ramai putera, Thetis secara diam-diam berusaha membuat ketujuh-tujuh puteranya abadi dengan cara mengurapinya dengan ambrosia, lalu membakar bahagian manusianya dengan api. Namun sebelum dia sempat menyelesaikan prosesnya dengan putera bungsunya iaitu Achilles, Peleus menghentikannya sehingga Thetis menjatuhkan puteranya. Tubuh Achilles menjadi kebal terhadap semua senjata, kecuali di bahagian tumitnya. Thetis sendiri marah akibat interventi Peleus dan dia pun pergi meninggalkan suaminya.
[[Berkas:Thetis and Zeus by A.Losenko.jpg|200px|jmpl|ka|Thetis merayu kepada Zeus]]
KeranaThetis memiliki kemampuan meramal, dia mengetahui bahawa puteranya memiliki dua pilihan takdir. Jika Achilles tidak pergi ke kota Troy, umurnya panjang namun dia hanya menjalani hidup yang biasa sebagai seorang petani. Jika Achilles pergi berperang, dia akan memperoleh kejayaan dan kehebatan dalam perang dan namanya akan terus diingati dan abadi namun umurnya pendek dan mati pada usia yang muda. Thetis berusaha mencegah AkhillesAchilles mengalami pilihan yang kedua.
 
Semasa pasukan Achaea sedang mengumpulkan tentera untuk digabung dalam pasukan, Thetis menyembunyikan Achilles di istana Lycomedes, raja di pulau Skyros. ThetisDi sana, dia mendandani puteranya seperti perempuan. Pasukan Yunani diberitahu oleh sang peramal Calchas bahawa Trojan tidak akan dapat dikalahkan tanpa bantuan pahlawan Achilles. Namun Odysseus, yang merupakan pahlawan yang sangat bijak, mengetahui penipuan Thetis dan berjaya membuka penyamaran Achilles. Akhirnya, Achilles bergabung dengan angkatan tentera Achaea semasa Perang Trojan.
 
Berdasarkan ramalannya, Thetis memperingatkan Achilles supaya jangan membunuh Tenes, putera Apollo dan merupakan raja Tenedus. Dan jika Achilles membunuh Tenes juga, dia akan mati dibunuh oleh Apollo. Akan tetapi, apabila Achilles tiba di pulau Tenedus, dia melupakan pesan ibunya dan membunuh Tenes.
[[Berkas:Thetis Bringing Armor to Achilles II by Benjamin West.jpg|200px|jmpl|ki|Thetis memberikan baju zirah yang baru kepada Achilles]]
Apabila Achilles berseteru dengan komandernya, Agamemnon, dan menarik diri dari pertempuran, dia meminta kepada ibunya untuk membuat Agamemnon menyelesai perbuatannya. Thetis pun mendatangi Zeus dan memujuknya untuk membuat pasukan Achaea menderita kerana membuat Achilles marah. Achilles pada akhirnya kembali bertempur setelah sahabat danyang juga merupakan kekasihnya, Patroclus, dibunuh oleh pahlawan Trojan, Hector.
 
KarenaOleh iakerana Achilles telah memberikan baju zirah pemberian ayahnya, Peleus, kepada PatroklosPatroclus, makadia kini Akhillestidak takmemililiki lagi memilikibaju zirah, sebabkerana Hektoria telah merebutdirampas zirahnyaoleh dari badan PatroklosHector. Kali ini Thetis kembalimenemui membantu putranya. Thetis mendatangi HefaistosHephaestus, dewa pandai besipenempa, danlalu memintanya membuat seperangkatsepersalinan zirah baru bagiuntuk AkhillesAchilles.
 
TakTidak lama setelah AkhillesAchilles membalaskan dendam kematianke atas Hector kerana membunuh sahabatnya yang sangat disayangi, dia sendiri telah terbunuh pada beberapa bulan kemudian. Paris, pahlawan Trojan, memanah ke arah Achilles dan Apollo menghalakan anak panahnya ke tempat satu-satunya kelemahannya yakni tumitnya. Selepas kenekematian sahabatnya dan membunuh Hektor, ia sendiri terbunuh beberapa bulan kemudian. Seperti telah diramalkan oleh Thetis, Apollo mengarahkan panah yang ditembakkan oleh Paris ke tumit Akhilles, yang merupakan satu-satunya kelemahannya. Thetis dan para saudarinya, yaitu para Nereid, menangisi kemetian Akhilles.
 
Thetis memutuskan untuk memberikan zirah Akhilles kepada tentara Yunani yang paling berani. Hanya Aias, sepupu Akhilles, dan Odisseus, raja Thrakia, yang berani bersaing untuk memperebutkan zirah itu. Ini pada akhirnya berujung pada kematian Aias.