Pelayaran Sungai dan Danau/Dasar-dasar Kapal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 55485 oleh 36.77.212.238 (bicara)
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k clean up using AWB
Baris 57:
 
===Kulit kapal===
Kulit kapal merupakan permukaan kapal yang terbuat<ref>Boat Building Materials [http://www.custom-aluminum-boats.com/why-aluminum.html Boat Building Materials]</ref> dari plat–plat baja, kayu atau aluminium yang disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa disebut dengan kulit kapal atau disebut juga ship shell.
Kegunaan kulit kapal:
# Untuk memberikan kekuatan struktur membujur kapal.
Baris 65:
# Sambungan plat diberi nama dengan angka 1,2,3 dan seterusnya dari depan ke belakang.
 
Bahan moderen yang kerap digunakan dalam pembuatan kapal kecil yang banyak ditemukan dalam pelayaran pedalaman adalah serat kaca<ref>Membuat kapal dari fiber [http://caramembuatkapalfiber.blogspot.com/2009/01/membuat-kapal-dari-fiber_06.html Membuat kapal dari fiber]</ref> atau yang dikenal sebagai fiber-glass, yang proses pembuatannya tidak sulit, tetapi dibutuhkan cetakan kulit lambung kapal.
====Sekat Tubrukan====
Pada kapal sekat Tubrukan ini ditentukan letaknya yaitu 5% dari panjang kapal pada garis air dihitung dari haluan kapal. Pada kapal panjang ditambah 10” ( feet ).
Baris 81:
 
====Sekat Belakang====
Pada sekat belakang pada bagian lobang baling-baling harus ditambah plat yang lebih tebal 22 &nbsp;mm untuk menahan getaran baling-baling. Bagi penguat yang terletak di bagian belakang kapal, masing-masing berjarak 24” dan baja siku keliling diletakkan pada bagian muka kapal.
 
====Lunas====
Baris 189:
 
====Koefisien midship====
'''Koefisien Midship (CM) - (range: 0,50 – 0,995)''' adalah potongan melintang pada bagian tengah kapal, atau bagian terbesar yang dibagi dengan lebar (beam) x draft. Yang merupakan ratio antara bagian yang berada dibawah air dengan luas pesegi antara lebar dengan draft. Nilai yang kecil menunjukkan kapal yang streamline yang biasanya ditemukan pada kapal layar dan nilai yang besar biasanya pada kapal barang atau tangker.
 
:::<math>
Baris 200:
C_p = \frac {V}{L_{pp} \cdot A_m}
</math>
</br>
 
===Perbandingan Ukuran Utama Kapal===
Baris 275 ⟶ 274:
''Untuk kapal dengan penumpang 12 orang atau kurang:''
 
Dasar perhitungan tonase bersih berdasarkan ketentuan <ref>Regulation 4 of Annex 1 of The International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969 [http://www.admiraltylawguide.com/conven/tonnage1969.html] </ref> tergantung kepada variabel berikut:
:V adalah total volume cargo dalam meter kubik (m³).
:D adalah jarak bagian atas lunas sampai bagian tepi bawah geladak dalam meter.
Baris 296 ⟶ 295:
 
::<math>K_3 = \frac {1.25 \cdot (GT + 10,000)}{10.000}</math>
 
 
 
Selanjutnya dapat dihitung tonase bersih:
Baris 306 ⟶ 303:
 
===Ukuran Menurut Berat===
Ukuran menurut bobot atau berat kapal, digunakan satuan longton ( 1 longton = 224 pound / lbs = 1.016 &nbsp;kg) atau satuan short ton (1 short ton = 907, 18 Kg), namun kalau tidak dinyatakan lain maka ton berat adalah longton.
Ada 2 macam ukuran ton berat, yaitu:
# Tonase bobot mati (Inggris: deadweight tonnage disingkat DWT) adalah jumlah bobot/berat yang dapat ditampung oleh kapal untuk membuat kapal terbenam sampai batas yang diizinkan dinyatakan dalam long ton atau metrik ton. Batas maksimum yang diizinkan ditandai dengan plimsol mark pada lambung kapal. Tonase bobot mati didefinisikan sebagai perjumlahan dari bobot/berat berikut ini: muatan barang, bahan bakar, air tawar, air ballast, barang konsumsi, penumpang, awak kapal.
Baris 323 ⟶ 320:
====Titik Berat (Centre of Gravity)====
[[Berkas:Titikberat.jpg|thumb|left|Letak titik berat kapal di perairan]]
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal. Letak titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di kapal, makin banyak bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak titik G-nya.
 
Secara definisi, titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya–gaya yang bekerja ke bawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G tergantung daripada pembagian berat di kapal. Jadi selama tidak ada berat yang di geser/ditambah/dikurangi, titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau mengangguk/trim.
Baris 333 ⟶ 330:
====Titik Metasentris====
[[Berkas:Metacenterkapal.jpg|thumb|left|Titik metasentris]]
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal, merupakan sebuah titik semu dari batas di mana titik G tidak boleh melewati di atasnya agar supaya kapal tetap mempunyai stabilitas yang positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah, jadi titik metasentris dapat berubah letaknya dan tergantung dari besarnya sudut senget.
 
Apabila kapal senget pada sudut kecil (tidak lebih dari 15<sup>0</sup>), maka titik apung B bergerak di sepanjang busur di mana titik M merupakan titik pusatnya di bidang tengah kapal (centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini perpindahan letak titik M masih sangat kecil, sehingga masih dapat dikatakan tetap.
Baris 351 ⟶ 348:
 
:KM – adalah tinggi / jarak metacenter dari lunas.
:KM ialah jarak tegak dari lunas kapal sampai ke titik M, atau jumlah jarak dari lunas ke titik apung (KB) dan jarak titik apung ke metasentris (BM), sehingga KM dapat dicari dengan rumus:
 
:<math>KM = KB + BM</math>
Baris 366 ⟶ 363:
Nilai GM inilah yang menunjukkan keadaan stabilitas awal kapal atau keadaan stabilitas kapal selama pelayaran nanti
 
====BM – Radius Metacentric:====
 
BM dinamakan jari-jari metasentris atau metacentris radius karena bila kapal mengoleng dengan sudut-sudut yang kecil, maka lintasan pergerakan titik B merupakan sebagian busur lingkaran di mana M merupakan titik pusatnya dan BM sebagai jari-jarinya. Titik M masih bisa dianggap tetap karena sudut olengnya kecil (100-150).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa:
 
:<math>BM = \frac {b2}{10d}</math>
 
Di mana :
Baris 395 ⟶ 392:
Untuk kemiringan yang kecil (0<sup>o</sup> sampai 7<sup>o</sup> ke 10<sup>o</sup>, metacenter tidak berubah), nilai lengan penegak (GZ) dapat diperoleh secara trigonometry.
 
Dengan menggunakan fungsi sinus untuk mendapatkan lengan penegak:
 
<math>GM = GZ \cdot \sin \theta </math>
Baris 434 ⟶ 431:
|}
 
#ALIH [<br />
 
====Kurva statistik stabilitas====
Baris 440 ⟶ 437:
Bila suatu kapal disengetkan melalui berbagai sudut senget dan lengan penegak untuk setiap derajat senget diukur maka dapat diperoleh kurva statistik stabilitas. Kurva ini adalah gambaran stabilitas kapal pada muatan tertentu.
 
Berbagai informasi bisa diperoleh dari kurva ini, di antaranya:
 
Rentang stabilitas: Kapal ini akan menghasilkan lengan penegak bila disengetkan dari 0<sup>o</sup> sampai 74<sup>o</sup>. (Kurva ini diasumsikan bahwa seluruh struktur utama kapal kedap air.)