Bahasa Roh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k clean up using AWB
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎SEJARAH: clean up, replaced: diantara → di antara using AWB
Baris 23:
Praktek bahasa roh sudah ada sejak jaman para Rasul yaitu sejak peristiwa Pentakosta yang tercatat di dalam Kisah Para Rasul 2. Dalam peristiwa ini para Rasul berkata-kata dalam berbagai bahasa, dan orang banyak dari berbagai rumpun bangsa terheran-heran karena mereka mendengar perkataan para Rasul dalam bahasa asal mereka. Dalam dua peristiwa berikutnya karunia bahasa roh juga terjadi pada orang-orang percaya yang bukan keturunan Yahudi, yaitu peristiwa yang terjadi di Kaisarea, di rumah seorang perwira pasukan Italia bernama Kornelius dalam Kisah Para Rasul 10 dan peristiwa yang terjadi di Efesus dalam Kisah Para Rasul 19. Pengalaman berbahasa roh yang terdapat di dalam kitab Kisah Para Rasul inilah yang menjadi dasar munculnya gerakan yang mengutamakan Roh Kudus yang saat ini dikenal dengan aliran Pentakosta dan kemudian Kharismatik. Kelompok ini meyakini bahwa bahasa roh sebagai sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang yang telah mengalami baptisan Roh Kudus.
 
Dalam perkembangannya, semangat kelompok Pentakosta dan Kharismatik semakin banyak menarik petobat-petobat baru dan orang-orang Kristen yang haus dan lapar akan kebenaran. Perkembangan kelompok ini menjadikan karunia bahasa roh menjadi karunia yang paling kontroversial diantaradi antara semua karunia roh yang ada, bahkan berdampak menimbulkan perdebatan dan perpecahan. Alkitab mencatat bahwa pada jaman para Rasul fenomena bahasa roh ini juga pernah menjadi perdebatan ditengah-tengah jemaat Korintus, penyebabnya adalah sikap yang meninggikan karunia berkata-kata dengan bahasa roh sedemikian rupa sehingga karunia-karunia roh lainnya dan orang-orang yang tidak memiliki karunia bahasa roh diremehkan. Hidup mereka yang mengutamakan karunia bahasa roh, namun tidak disertai dengan kehidupan rohani yang benar telah mendorong Paulus melalui suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus ini untuk mengajar mereka tentang bahasa roh dan aplikasinya ditengah-tengah jemaat. Untuk menghindari perpecahan seperti yang terjadi di Korintus ini, tentu saja pengajaran mengenai bahasa roh yang dikemukakan Rasul Paulus di atas juga perlu untuk dimengerti dan diaplikasikan ditengah-tengah jemaat pada masa kini.
 
=== Latar Belakang Surat I Korintus ===