Bahasa Roh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: jaman → zaman (3) using AWB
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎Latar Belakang Masalah: clean up, replaced: sekedar → sekadar using AWB
Baris 13:
2. Apakah bahasa roh masih ada hingga kini ? Perdebatan ini dipicu oleh adanya pandangan yang mengatakan bahwa karunia bahasa roh sudah berhenti dan tidak diperlukan di dalam gereja. Pandangan ini memakai dasar Alkitab pada 1 Korintus 13:8-10 yang menyatakan bahwa Kasih tidak berkesudahan; …..bahasa roh akan berhenti; ……. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Menurut Peter Wagner, tokoh yang mendukung pernyataan di atas antara lain adalah Merrill Unger, John Walvoord dan John Mac Arthur. Namun pandangan ini ditentang oleh beberapa pemimpin seperti pendeta Jack Hayford dari Church on The Way, bahkan Michael Griffiths menyatakan bahwa pendapat yang mengatakan karunia-karunia Roh tertentu hanya berlaku pada zaman rasul-rasul, sudah sangat mirip dengan liberalisme<ref>C. Peter Wagner, Manfaat Karunia Roh, (Malang: Gandum Mas, 2005), hal.83-85.</ref>
 
3. Apakah bahasa roh itu hanya sekedarsekadar karunia roh atau suatu tanda dibaptis Roh Kudus ? Adanya pandangan yang mengatakan bahwa karunia berbahasa roh adalah merupakan tanda yang mutlak harus dimiliki oleh orang yang telah mengalami baptisan Roh Kudus, mengakibatkan ada yang menyimpulkan bahwa semua orang harus memiliki karunia bahasa lidah, jika tidak, maka orang tersebut dianggap belum dibaptis oleh Roh Kudus meski orang tersebut sudah bertobat. Kelompok ini berpendapat bahwa bahasa roh sangat penting karena dapat memberi kekuatan di dalam pelayanan dan kehidupan rohani seseorang. Bagi yang menentang pandangan di atas, beranggapan bahwa seseorang yang sudah bertobat sudah pasti menerima Roh Kudus, karena tanpa Roh Kudus tidak mungkin seseorang bisa mengalami pertobatan. Bahasa roh dianggap sebagai karunia yang tidak harus dimiliki oleh semua orang, karunia ini dianggap sebagai karunia yang tidak terlalu penting terutama kalau tidak disertai penafsiran karena tidak dapat membangun kerohanian orang lain.
 
Topik mengenai karunia bahasa roh adalah merupakan topik yang sangat berkaitan erat dengan Roh Kudus, sehingga sangat disayangkan jika perbedaan pandangan mengenai topik ini, justru menimbulkan perpecahan di dalam tubuh Kristus. Padahal menurut Billy Graham, Roh Kudus tidak pernah bertujuan menjadikan gereja terpisah-pisah, melainkan untuk mempersatukan gereja menjadi satu di dalam tubuh Kristus<ref>Billy Graham, Roh Kudus, Kuasa Allah dalam Hidup Anda, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2002), hal. 4.</ref>. Beliau juga berkata, “jika karunia bahasa roh disalahgunakan dan dijadikan alat untuk memecah belah, maka ada sesuatu yang tidak beres, yaitu Dosa telah memasuki tubuh Kristus”<ref>Ibid., hal. 275.</ref>