Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: perubahan_terbaru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 178.233.174.70 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RaymondSutanto
Tag: Pengembalian
Baris 5:
*[[Muhammad/Riwayat|Riwayat]]
*[[Muhammad/Sumber Hukum|Sumber Hukum]]
*Sejarah Hidup Muhammad SAW
**[[Muhammad/Menjelang Kelahiran|Menjelang Kelahiran]]
**[[Muhammad/Dari Gembala ke Manajer|Dari Gembala ke Manajer]]
Baris 30:
==Sumber Hukum==
 
== Sejarah Hidup Muhammad SAW ==
=== Menjelang Kelahiran ===
Muhammad adalah keturunan Nabi Ismail - nabi dengan 12 putra yang menjadi cikal bakal bangsa Arab. Para nenek moyang Muhammad adalah penjaga Baitullah sekaligus pemimpin masyarakat di Mekah, tempat yang menjadi tujuan dibangsa Arab dari berbagai penjuru untuk berziarah setahun sekali. Tradisi ziarah yang sekarang, di masa Islam, menjadi ibadah HAJI. Salah seorang yang menonjol adalah Qusay yang hidup sekitar abad kelima Masehi.
Baris 67:
 
Saat itu Muhammad berusia 40 tahun. Pada malam yang diyakini sebagai tanggal 17 Ramadhan, 610 Masehi, 'seseorang' yang kemudian diketahui sebagai Malaikat Jibril, mendatanginya di Gua Hira saat ia tertidur. Malaikat itu mendesaknya. "Bacalah," katanya. "Aku tak bisa membaca," kata Muhammad. "Bacalah," seru malaikat itu lagi dengan tangan seraya mencekik Muhammad. "Apa yang akan kubaca?" tanya Muhammad pula.
Selanjutnya, Malaikat itupun menuntunnya untuk membaca ayat-ayat yang kemudian disebut sebagai wahyu pertama bagi Muhammad SAW. "Bacalah! Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya..."
 
Muhammad gemetar. Ia segera berlari menuruni gunung, pulang menjumpai Khadijah. Khadijah pun membimbing Muhammad, menyelimutinya di pembaringan, serta membesarkan hati suaminya dengan kata-kata. "Wahai putra pamanku (cara Khadijah memanggil Muhammad), bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia pemegang kendali hidup Khadijah, aku berharap engkau (Muhammad) akan menjadi Nabi atas umat ini. Allah sama sekali tak akan mempetolokkanmu, sebab engkau yang mempererat tali kekeluargaan, jujur dalam kata-kata; kau yang mau memikul beban orang lain, menghormati tamu dan menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar."