Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 158.140.167.58 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RaymondSutanto Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
Baris 15:
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang.
Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.
Baris 27:
“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
Baris 39:
“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
Baris 47:
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan, tulangnya patah dan tubuhnya berlumuran darah. Tubuhnya
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet dengan keadaan sekarat.
Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.Kemudian monyet pun mati akibat luka yang parah dan bangkainya dimakan oleh kura-kura
[[Kategori:Dongeng]]
|