Petarung Perkasa/Gladiator Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bennylin (bicara | kontrib)
k menambahkan Kategori:Romawi Kuno menggunakan HotCat
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 5:
Gladiator bisa merupakan tentara tawanan dari pasukan musuh, ataupun narapidana yang dipilih karena kekejaman, kekuatan, dan kemampuan mereka. Selain itu ada pula sedikit Gladiator yang merupakan orang bebas yang memang ingin bertarung demi uang dan ketenaran. Di Romawi kuno, Gladiator menghibur masyarakat dengan pertarungan yang berdarah dan brutal, bahkan bisa sampai mati.
 
Supaya dapat memuaskan penonton, Gladiator terlebih dahulu dilatih untuk meningkatkan kemampuan membunuh, menggunakan persenjataan dengan beragam tingkat bahaya dan dapat menghibur penonton. Gladiator yang mampu bertahan hidup akan menjadi terkenal sebagai pahlawan legendaris, sedangkan yang kalah akan menjadi makanan singa.
 
Dalam pertarungan Gladiator, mereka diharapkan untuk mati tanpa meminta pengampunan atau menangis kesakitan. Jika seorang Gladiator telah bertarung dengan gagah berani dan berhasil memperoleh simpati penonton, maka hidupnya dapat diampuni meski kalah. Tidak diketahui berapa tingkat kematian Gladiator yang kalah, namun diduga bahwa tidak banyak Gladiator yang mampu bertahan mencapai lebih dari sepuluh pertarungan. Gladiator pemenang biasanya diberikan untaian daun salam atau uang dari penonton, namun hadiah terbesar bagi seorang Gladiator adalah pembebasan dari perbudakan. Seorang Gladiator dapat bebas jika diberikan ''rudis'' (pedang kayu) oleh pemiliknya.
 
Orang Romawi dari golongan atas biasanya meminum darah Gladiator yang telah gugur. Gladiator yang menang akan mandi dalam minyak zaitun, lalu keringat dan darah yang bercampur dengan minyak zaitun itu akan dijual dengan harga tinggi pada pria kaya Romawi.
 
Seiring kekayaan Kekaisaran Romawi mengalami penuruan dan agama Kristen semakin populer, pertarungan Gladiator pun dilarang sejak 438 M.
 
== Perlindungan ==