Buku Saku Farmakoterapi/Glaukoma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Helito (bicara | kontrib)
Helito (bicara | kontrib)
Baris 34:
* Penggunaan pilokarpin sebagai terapi awalan sebelum iridektomi atau laser bersifat kontroversial. Jika TIO dapat terkontrol, pilokarpin sebaiknya diberikan setiap 6 jam sampai iridektomi dilakukan.
 
'''Tabel 24.21 Golongan obat dan karakteristiknya'''
{| class="wikitable"
|'''Golongan'''
Baris 91:
=== Agonis adrenergik α ===
Mekanisme aksi: agonis α non-selektif meningkatkan laju pengeluaran humor akuos, sedangkan agonis selektif α2 mengurangi produksi humor akuos. '''Brimonidin''' diketahui juga mengingkatkan aliran uveoskleral. Cara pemberiannya adalah dengan tetes topikal.
 
 
 
== Masalah Terkait Obat ==
 
Baris 101 ⟶ 98:
* Mekanisme glaukoma steroid adalah kortikosteroid diyakini menghambat degradasi bahan matriks ekstraselular dalam anyaman trabekular (TM), yang menyebabkan agregasi jumlah yang berlebihan dari bahan dalam saluran aliran dan peningkatan berikutnya dalam resistensi aliran. Kenaikan resistensi aliran humor akuos akan menurunkan aliran, selanjutnya meningkatkan TIO. (Bacaan disarankan Kersey dkk, 2005).
 
'''Tabel. 2''' Obat-obat yang dapat menginduksi atau berpotensiasi meningkatkan TIO
{| class="wikitable"
|'''Glaukoma sudut terbuka'''
Baris 149 ⟶ 146:
SSP: sistem saraf pusat; SSRI: selective-serotonin re-uptake inhibitor; CAI: carbonic anhydrase; MAO: mono-amine oxidase inhibitor (Sumber: DiPiro dkk, 2011)
 
== '''Evaluasi Luaran Terapi''' ==
 
* Keberhasilan luaran terapi memerlukan identifikasi regimen yang efektif dan dapat ditoleransi dengan baik; monitoring terapi; dan kepatuhan pasien. Jika memungkinkan, terapi untuk glaukoma sudut terbuka sebaiknya dimulai dengan agen tunggal pada satu mata untuk penilaian efikasi obat dan toleransinya. Beberapa obat atau kombinasi bisa dicoba sebelum ditemukan regimen yang tepat.