Buku Saku Farmakoterapi/Nyeri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Helito (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Helito (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
Sistem saraf pusat juga terdiri dari sistem pengontol transmisi nyeri yang sangat terkoordinasi dengan baik. Sistem yang berada di otak tersebut dapat menghambat transmisi nyeri sinaptik pada dorsal horn. Neurotransmitter penting yang terlibat meliputi opioid endogen, serotonin, norepinefrin, γ-aminobutyric acid (GABA), dan neurotensin.
 
====Peradangan adaptif====
Inflamasi Adaptif
 
Nyeri inflamasi dapat dinilai sebagai proses peralihan tubuh dari mencegah kerusakan jaringan ke proses penyembuhan atau perbaikan (misak luka bedah, kerusakan traumatik). Sebagai hasil dari proses inflamasi, ambang nyeri berkurang dan dan area luka menjadi lebih sensitif terhadap nyeri. Proses tersebut menyebabkan penurunan kontak dan pergerakan area luka, sehingga dapat mempercepat proses perbaikan. Apabila proses tersebut berlangsung lebih lama dari seharusnya atau ketika disebabkan suatu penyakit seperti artritis, maka dapat terjadi perubahan permasalahan akut menjadi kronis (proses inflamasi maladaptif). Sebagai respon terhadap kerusakan jaringan dan peradangan, perubahan signifikan terjadi pada komposisi kimiawi dan sistem persarafan pada jaringan radang. Perubahan tersebut menunjukkan proses alamiah dan tingkat dari berbagai protein yang diekpresikan oleh saraf sensorik. Perubahan produksi dari beberapa protein tersebut dapat memodifikasi fenotip dan sel saraf, mengubah karakteristik transduksi, dan transmisinya. Nyeri inflamasi juga dapat terkait dengan peningkatan pada eksitabilitas dan responsivitas sel saraf dalam sistem saraf pusat, yang dikenal dengan istilah ''central sensitization''.