Buku Saku Farmakoterapi/HIV/AIDS: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Helito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: suntingan sumber
Helito (bicara | kontrib)
 
Baris 147:
Jika seorang ibu mengidap HIV, bayi dapat terinfeksi selama masa kehamilan, selama persalinan, dan sampai tingkat yang lebih rendah, melalui menyusui. Untungnya, penggunaan obat HIV tertentu selama kehamilan dan persalinan dapat secara signifikan mengurangi risiko tertular HIV pada bayi.
 
#=== '''Perawatan sebelum kehamilan''' ===
 
Wanita yang memiliki HIV harus berkonsultasi dengan spesialis HIV dan seorang dokter kandungan sebelum mencoba untuk hamil. Sebagian besar obat aman selama kehamilan, dan kebanyakan wanita tidak perlu mengganti obat saat mereka hamil, tapi ini idealnya harus dibahas sebelum kehamilan. Penting juga untuk minum obat HIV secara teratur. Wanita yang memiliki penekanan virus lengkap (tidak ada virus yang terdeteksi dalam darah mereka) memiliki risiko HIV yang jauh lebih rendah terhadap bayi mereka daripada wanita yang memiliki virus terdeteksi dalam darah mereka.
 
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk lebih memahami bagaimana infeksi HIV dan pengobatan HIV mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Kehamilan tampaknya tidak memperburuk HIV atau meningkatkan risiko kematian akibat HIV. Tidak jelas apakah pengobatan HIV atau HIV meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti prematuritas, berat lahir rendah, dan lahir mati. Namun, sangat jelas bahwa beberapa obat HIV tertentu dapat secara signifikan mengurangi risiko bayi terinfeksi HIV saat obat tersebut dikonsumsi selama kehamilan dan persalinan, dan kemudian diberikan kepada bayi setelah persalinan. Itulah sebabnya pedoman pengobatan HIV sangat merekomendasikan kombinasi obat untuk mencegah penularan HIV ke bayi dari wanita yang terinfeksi HIV.
 
'''2.=== Perawatan selama kehamilan''' ===
 
Wanita dengan HIV biasanya memerlukan bantuan beberapa penyedia layanan kesehatan selama kehamilan, termasuk spesialis HIV dan penyedia layanan kebidanan.
 
Baris 179 ⟶ 177:
USG awal direkomendasikan untuk mendapatkan tanggal jatuh tempo yang akurat. USG rinci biasanya direkomendasikan pada 18 sampai 20 minggu kehamilan untuk mengevaluasi janin yang sedang tumbuh. USG lanjutan mungkin direkomendasikan selama trimester kedua dan/atau ketiga untuk memantau pertumbuhan janin.
 
'''3.=== Persalinan dengan HIV'''===
 
'''Pengobatan selama persalinan'''
 
Baris 193 ⟶ 190:
''Viral load'' ≥1000 kopi/mL – Wanita hamil dengan HIV yang telah menggunakan obat HIV selama kehamilan tetapi memiliki ''viral load'' di atas 1000 kopi/mL pada usia kehamilan 34 sampai 36 minggu biasanya disarankan untuk menjalani persalinan sesar sebelum mereka memasuki persalinan daripada persalinan per vaginam. Dalam situasi ini, operasi sesar biasanya dijadwalkan pada usia kehamilan 38 minggu.
 
'''4.=== Perawatan setelah persalinan''' ===
 
'''Bagi wanita setelah melahirkan'''
 
Baris 216 ⟶ 212:
 
'''Tindak lanjut jangka panjang anak-anak''' – Penelitian tentang bayi yang terpajan zidovudin (AZT) dan yang tidak terinfeksi HIV tidak menunjukkan peningkatan risiko masalah serius dengan pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh, fungsi otak, kanker, atau masalah lain untuk sampai enam tahun. Sebagian besar data tindak lanjut jangka panjang yang tersedia pada bayi yang terpajan obat HIV adalah dengan obat AZT atau lebih tua. Sebagian besar perempuan terinfeksi HIV sekarang menerima rejimen antiretroviral kombinasi yang lebih baru, sehingga perlu penelitian terus untuk menilai dampak jangka panjang dari pengobatan ini.
 
=== Kombinasi antiretroviral pada kehamilan ===
Pengobatan antiretroviral kombinasi (ART) telah menjadi standar di seluruh dunia pada perawatan ibu hamil yang terinfeksi HIV, baik untuk kesehatan mereka sendiri dan untuk pencegahan penularan HIV ke bayi. Dalam uji coba secara acak besar ibu hamil yang terinfeksi HIV di Afrika dan India, antepartum ART (dengan salah satu dari dua rejimen berbasis protease inhibitor yang berbeda) mengakibatkan tingkat transmisi yang lebih rendah dibandingkan dengan zidovudin ditambah nevirapin dosis tunggal (0,5 vs 1,8 persen). Tingkat kelahiran prematur pada <37 minggu lebih tinggi dengan rejimen ART dibandingkan dengan zidovudin, tetapi tidak terjadi peningkatan tingkat prematuritas signifikan (<34 minggu) dan kematian neonatal. Dokter sebaiknya mendiskusikan dengan pasien potensi risiko terhadap lusrsn kehamilan yang merugikan pada rejimen ART tertentu.
 
==Infeksi Oportunistik==
Baris 310 ⟶ 309:
 
Panel on Antiretroviral Guidelines for Adults and Adolescents. Guidelines for the use of antiretroviral agents in HIV-1-infected adults and adolescents. Department of Health and Human Services. Available at <nowiki>http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/AdultandAdolescentGL.pdf</nowiki> (Accessed on May 27, 2017).
 
Hughes B, Cu-Uvin S,  2016, Patient education: HIV and pregnancy (Beyond the Basics), ''UpToDate'', diakses tanggal 28 Mei 2017.
 
Panel on Treatment of HIV-Infected Pregnant Women and Prevention of Perinatal Transmission. Recommendations for Use of Antiretroviral Drugs in Pregnant HIV-1-Infected Women for Maternal Health and Interventions to Reduce Perinatal HIV Transmission in the United States. <nowiki>http://aidsinfo.nih.gov/guidelines/html/3/perinatal-guidelines/0/</nowiki> (Accessed on May 28, 2017).
 
Culnane M, Fowler M, Lee SS, et al. Lack of long-term effects of in utero exposure to zidovudine among uninfected children born to HIV-infected women. Pediatric AIDS Clinical Trials Group Protocol 219/076 Teams. ''JAMA'' 1999; 281:151.
 
Committee on Obstetric Practice. ACOG committee opinion scheduled Cesarean delivery and the prevention of vertical transmission of HIV infection. Number 234, May 2000 (replaces number 219, August 1999). Int J Gynaecol Obstet 2001; 73:279.
 
Kitahata MM, Gange SJ, Abraham AG, et al. Effect of early versus deferred antiretroviral therapy for HIV on survival. ''N Engl J Med'' 2009; 360:1815.
Baris 329 ⟶ 336:
 
Panel on Opportunistic Infections in HIV-Infected Adults and Adolescents. Guidelines for the prevention and treatment of opportunistic infections in HIV-infected adults and adolescents: recommendations from the Centers for Disease Control and Prevention, the National Institutes of Health, and the HIV Medical Association of the Infectious Diseases Society of America. Updated May 7, 2013. <nowiki>http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/adult_oi.pdf</nowiki> (Accessed on May 27, 2017).
 
Ellis ME, 2016, HIV vs. AIDS: What’s the Difference?, ''Healthline'', diakses tanggal 28 Mei 2017.