Memahami Skizofrenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Tag: perubahan_terbaru VisualEditor
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Tag: perubahan_terbaru VisualEditor
Baris 9:
 
== '''<big>Apakah Skizofrenia Itu?</big>''' ==
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang dialami dalam jangka panjang (kronis<ref>Kata dalam Bahasa Indonesia ''kronis'' berasal dari Bahasa Yunani ''chronos'' yang berarti “waktu.” Karena skizofrenia hampir selalu dialami bertahun-tahun oleh pengalamnya, maka gangguan ini digolongkan ke dalam gangguan jiwa yang ''kronis''. – ''penerjemah''.</ref>) yang mempengaruhi orang yang mengalaminya dalam hal berpikir, merasa, dan berperilaku. Walaupun orang yang mengalaminya tidak sebanyak penderita gangguan jiwa lain, gangguan ini bisa sangat melumpuhkan. Diperkirakan 7 hingga 8 individu di antara 1.000 orang akan mengalami skizofrenia pada suatu waktu dalam hidupnya.
 
Orang dengan skizofrenia dapat mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Mereka mungkin percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka, atau bersekongkol untuk mencelakai mereka. Hal ini bisa sangat menakutkan dan memicu kemarahan orang yang mengalaminya dan membuat mereka menarik diri dari pergaulan sosial atau mudah tersulut emosinya. Hal inilah yang kemudian membuat orang di sekitarnya menjadi ketakutan dan menjadi marah pula.
Baris 20:
 
== '''<big>Apa Sajakah Gejala-Gejala Skizofrenia Itu?</big>''' ==
Gejala-gejala skizofrenia dibagi ke dalam tiga golongan besar: yaitu gejala positif, negatif,<ref>Kata ''positif'' dan ''negatif'' di sini bukanlah seperti kata ''positif'' dan ''negatif'' seperti pada Bahasa Indonesia umum. ''Gejala positif'' dapat diartikan sebagai “gejala yang berlebihan dari semestinya,” serta ''gejala negatif'' dapat diartikan sebagai “gejala yang kurang dari semestinya.” – ''penerjemah.''</ref> dan daya pikir.
 
=== <big>Gejala positif</big> ===
Gejala positif adalah perilaku psikotik<ref>Kata ''psikotik'' berarti punya gangguan dalam hal menilai dan membedakan apakah sesuatu itu benar-benar nyata (riil) atau tidak – ''penerjemah''.</ref> yang tidak terlihat pada orang yang sehat. Orang dengan gejala positif dapat “kehilangan kontak” dengan beberapa aspek dari realitas. Bagi sejumlah orang, gejala ini datang dan pergi. Bagi yang lainnya, gejala ini tetap ada dari waktu ke waktu. Kadang-kadang berat, dan di waktu lain tidak kentara. Kadar keparahan dari gejala positif tergantung pada apakah orang yang mengalaminya mendapatkan pengobatan. Gejala positif termasuk di bawah ini:
 
'''Halusinasi''' adalah pengalaman inderawiah tanpa adanya sumber di luar diri. Hal ini dapat terjadi pada satu atau lebih dari kelima indera manusia (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau sentuhan). “Suara” (halusinasi dengar) merupakan tipe halusinasi yang paling umum pada skizofrenia. Banyak orang dengan gangguan jiwa ini mendengar suara-suara yang tidak ada.
Baris 31:
Tipe lain dari halusinasi termasuk melihat orang atau objek yang sebenarnya tidak ada, mencium aroma yang orang lain tidak bisa mendeteksi keberadaannya, dan merasakan sesuatu seperti jemari tak kelihatan yang menyentuh tubuh ketika tak ada siapa-siapa.
 
'''Waham''' atau '''Delusi''' adalah keyakinan yang tetap dipegang kuat yang tidak konsisten dengan budaya orang yang mengalaminya. Waham tetap bertahan bahkan ketika ada bukti bahwa keyakinan tersebut tidak benar atau tidak logis. Orang dengan skizofrenia dapat memiliki waham yang kelihatannya aneh, seperti yakin bahwa para tetangga dapat mengendalikan perilaku mereka lewat gelombang magnetik. Mereka juga mungkin yakin bahwa orang di televisi mengirimkan pesan khusus kepada mereka, atau stasiun radio memancarkan pikiran mereka dengan lantang kepada orang lain. Gejala ini disebut dengan istilah “waham referensi.”
 
Kadang-kadang mereka yakin bahwa mereka adalah tokoh terkenal dalam sejarah. Mereka mungkin punya waham paranoid dan yakin bahwa orang lain mencoba membahayakan mereka, seperti dengan cara menipu, melecehkan, meracuni, memata-matai, atau berkomplot melawan mereka atau orang yang dekat dengan mereka. Keyakinan ini disebut sebagai “waham kejar” (''persecutory delusions'').
Baris 37:
Gangguan pikir adalah cara berpikir yang tidak biasa atau tidak berfungsi. Salah satu bentuknya disebut sebagai “pikiran yang sengkarut (tidak beraturan).” Ini terjadi ketika seseorang memiliki masalah dalam mengelola atau menghubungkan secara logis pikirannya. Ia mungkin berbicara dengan bahasa yang membingungkan sehingga sukar untuk dimengerti. Fenomena ini disebut sebagai “selada kata” (''word salad''). Bentuk lainnya adalah yang disebut dengan “hambatan pikiran” (''thoughts blocking''), yaitu ketika orang tersebut berbicara tiba-tiba berhenti di tengah-tengah sebuah pikiran. Ketika ditanya mengapa ia berhenti bicara, orang yang bersangkutan mungkin berkata bahwa ia merasa idenya telah diambil dari pikirannya. Akhirnya, orang dengan gangguan pikir mungkin mengarang berbagai kata yang tak punya makna yang disebut juga dengan istilah “neologisme.”
 
Gangguan gerak terlihat sebagai gerakan-gerakan tubuh yang tergugah. Seseorang dengan gangguan gerak dapat mengulang-ngulang gerakan-gerakan tertentu. Pada kutub yang lain, seseorang mungkin menjadi katatonik. Katatonia[4]<ref>''Katatonia'' adalah gejala (atau salah satu tipe skizofrenia pada masa sebelumnya) yang mempertahankan satu postur dalam jangka waktu lama, misalnya mengangkat sebelah tangan tinggi-tinggi; dan seringkali akan menentang perubahan jika ada aksi eksternal, misalnya jika tangannya coba dipaksa untuk dikebawahkan oleh orang lain. – ''penerjemah''.</ref> merupakan gejala yang langka sekarang ini, namun hal ini menjadi lebih umum ketika pengobatan bagi skizofrenia tidak tersedia.
 
=== <big>Gejala negatif</big> ===