Memahami Depresi (Versi Ringkas): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara (bicara | kontrib)
First final draft for the Wikibooks.
 
Anta Samsara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
<big>Merupakan bagian dari [[Daftar Proyek "Mengenal Kesehatan Jiwa"|Seri Mengenal Kesehatan Jiwa]]. Untuk PDF dengan warna penuh (''full color'') dapat diunduh [https://drive.google.com/file/d/10KHk18QDgijDN4mKAIvhIPWYG3hoFnpR/view?usp=sharing di sini].</big>
Apakah Anda merasa sangat lelah, tidak tertolong, dan putus asa? Apakah Anda merasa murung pada banyak waktu dan merasa tidak lagi
menikmati hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, kawan, atau hobi? Apakah Anda punya masalah dengan pekerjaan, tidur, makan, dan
beraktivitas sehari-hari? Apakah Anda sudah mengalami hal ini dalam jangka waktu yang lama?
 
 
Jika demikian, maka Anda mengalami depresi.
<big>Apakah Anda merasa sangat lelah, tidak tertolong, dan putus asa? Apakah Anda merasa murung pada banyak waktu dan merasa tidak lagi menikmati hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, kawan, atau hobi? Apakah Anda punya masalah dengan pekerjaan, tidur, makan, dan beraktivitas sehari-hari? Apakah Anda sudah mengalami hal ini dalam jangka waktu yang lama?</big>
 
<big>Jika demikian, maka Anda mengalami depresi.</big>
 
== '''<big>Apakah depresi itu?</big>''' ==
Baris 28 ⟶ 29:
 
== '''<big>Apakah yang menyebabkan depresi?</big>''' ==
Berbagai macam faktor yang berbeda-beda memainkan peran dalam resiko terjadinya depresi. Depresi cenderung diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga. Salah satu sebabnya adalah karena ada kaitannya dengan gen. Sejumlah gen meningkatkan resiko depresi. Gen yang lainnya meningkatkan kelentingan (''resilience'') – kemampuan untuk pulih dari kesulitan – dan perlindungan terhadap depresi. Pengalaman seperti trauma atau pelecehan pada waktu anak-anak dan stres selama masa dewasa dapat meningkatkan resiko untuk gangguan ini. Akan tetapi stres atau kehilangan dapat memicu terjadinya depresi pada satu orang namun tidak pada orang yang lain. Faktor seperti kehangatan dalam keluarga dan relasi sosial yang sehat dapat meningkatkan kelentingan.
 
Penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang dengan depresi, ada perubahan yang berarti dalam sistem otak yang melibatkan alam perasaan, energi, dan pikiran serta bagaimana otak berespon terhadap stres. Perubahan mungkin berbeda dari orang ke orang, maka suatu pengobatan yang mungkin bekerja untuk satu orang dapat tidak bekerja untuk orang lain.
Baris 41 ⟶ 42:
'''<big>Orang dewasa yang lebih tua</big>''' dengan depresi mungkin punya gejala yang kurang terlihat dengan jelas, atau mereka kurang mengakui bahwa mereka merasa sedih atau berduka. Mereka juga cenderung meminum obat untuk kondisi medis mereka seperti penyakit jantung atau stroke, yang dapat menyebabkan atau menyumbang peran terhadap depresi. Beberapa obat medis tertentu juga dapat memiliki efek samping yang berkontribusi pada depresi.
 
'''<big>Anak-anak</big>''' dengan depresi mungkin berpura-pura sakit, menolak untuk pergi ke sekolah, sangat tergantung pada orang tua, atau khawatir kalau-kalau orang tua akan meninggal. Anak-anak yang berumur lebih tua atau remaja mungkin mendapatkan masalah di sekolah atau mudah tersinggung. Karena pertanda depresi juga merupakan bagian dari ayunan alam perasaan (''mood swing''), yang berkaitan dengan tahap�tahaptahap-tahap tumbuh-kembang pada anak-anak, menjadi hal yang sukar untuk mendiagnosa secara akurat orang muda yang mengalami depresi.
 
'''<big>Bagaimanakah cara mengobati depresi?</big>'''