Bahasa Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bennylin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bennylin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
== Di Provinsi Jawa Tengah ==
 
Bahasa Jawa adalah bahasa yang tanah asalnya berada di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Jawa yang di antaranya tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Selain dituturkan di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di beberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia.
 
== Di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ==
 
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak dituturkan masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Bahasa Jawa di Pulau Jawa dituturkan oleh etnik Jawa yang di antaranya tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Selain dituturkan di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di beberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi DIY merupakan bahasa Jawa dialek Solo-Yogya. Dialek Solo-Yogya menyebar di seluruh DIY.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Tengah terdiri atas lima dialek, yaitu
Baris 10 ⟶ 12:
# Dialek Banyumas dituturkan masyarakat di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Purbalingga.
 
Persentase perbedaan kelima dialek tersebut sekitar 60%. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Jawa yang dituturkan di Solo dan Yogya dibandingkan dengan bahasa Jawa yang terdapat di wilayah lainnya di Indonesia memiliki perbedaan dialek dan subdialek.
* Bahasa Jawa di Solo dan Yogya memiliki perbedaan dialek dengan Bahasa Jawa di Provinsi Riau (Kabupaten Indragirihulu), Provinsi Aceh, Provinsi Kalimantan Selatan, Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Bali (Kabupaten Buleleng), Provinsi Bengkulu (Kabupaten Rejang Lebong), Provinsi Sumatra Utara, Provinsi NTB, dan Provinsi Sulawesi Utara dengan persentase perbedaan berkisar 51%--80%, sedangkan perbedaan
* Bahasa Jawa di Solo dan Yogya memiliki perbedaan subdialek dengan Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur berkisar 31%--50%.
 
== Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ==
 
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak dituturkan masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Bahasa Jawa di Pulau Jawa dituturkan oleh etnik Jawa yang di antaranya tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Selain dituturkan di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di beberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi DIY merupakan bahasa Jawa dialek Solo-Yogya. Dialek Solo-Yogya menyebar di seluruh DIY.
 
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Jawa yang dituturkan di Solo dan Yogya dibandingkan dengan bahasa Jawa yang terdapat di wilayah lainnya di Indonesia memiliki perbedaan dialek dan subdialek. Bahasa Jawa di Solo dan Yogya memiliki perbedaan dialek dengan Bahasa Jawa di Provinsi Riau (Kabupaten Indragirihulu), Provinsi Aceh, Provinsi Kalimantan Selatan, Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Bali (Kabupaten Buleleng), Provinsi Bengkulu (Kabupaten Rejang Lebong), Provinsi Sumatra Utara, Provinsi NTB, dan Provinsi Sulawesi Utara dengan persentase perbedaan berkisar 51%--80%, sedangkan perbedaan presentase subdialek dengan Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur berkisar 31%--50%.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Barat dan Banten terdiri atas empat dialek, yaitu
# dialek Pantai Utara (Pantura),
# dialek Cikoneng,
# dialek Cirebon, dan
# dialek Ciamis.
 
Persentase perbedaan keempat dialek tersebut berkisar 51%--60,75%.
 
Dialek Pantura dituturkan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat dan Banten mulai dari timur sampai ke barat, yaitu Cirebon, Majalengka, Indramayu, Karawang, Subang, Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Serang. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Timur terdiri atas empat dialek, yaitu
# Dialek Jawa Timur menyebar di sekitar Surabaya, ke arah timur sampai ke Jember, ke arah utara sampai Kabupaten Malang, dan ke arah Barat sampai Bojonegoro.
# Dialek Osing dituturkan di Kabupaten Banyuwangi, khususnya di kecamatan Banyuwangi, Srono, dan Kalipuro.
# Dialek Tengger dituturkan oleh masyarakat di Tengger, khususnya di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
# Dialek Solo-Yogya dituturkan oleh masyarakat di Madiun dan sekitarnya sampai ke arah barat (ke Jawa Tengah).
 
Persentase perbedaan antardialek itu berkisar 52--64%.
 
Di luar wilayah Pulau Jawa, bahasa Jawa merupakan subdialek atau dialek jika dibandingkan dengan dialek Solo-Yogya. Perbedaan subdialek (42%) ditunjukkan oleh bahasa Jawa di Provinsi Kalimantan Timur. Adapun perbedaan dialek (52--60%) terdapat dalam perbandingannya dengan bahasa Jawa di Provinsi Jambi, Provinsi NTB, dan Provinsi Aceh. Bahasa Jawa di Provinsi Kalimantan Timur memiliki empat dialek, yaitu
# dialek Segihan,
# dialek Ponoragan,
# dialek Kayungo, dan
# dialek Karang Joang.
 
Persentase keempat tersebut berkisar 51%--69,4%.
 
Provinsi Jambi diidentifikasi memiliki empat dialek bahasa Jawa, yaitu
# dialek Senyerang,
# dialek Rantau Jaya,
# dialek Pematang Kancil, dan
# dialek Semarandan.
 
Persentase perbedaan keempat tersebut berkisar 58%--66,75%.
 
Provinsi NTB memiliki tiga dialek bahasa Jawa, yaitu
# dialek Praya,
# dialek Sakra, dan
# dialek Sepayung.
 
Persentase perbedaan ketiga dialek tersebut berkisar 51--79%.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Sumatra Selatan diidentifikasi menjadi tiga dialek, yaitu Makarti Jaya, Gelebak Dalam-Sebubus, dan Penyandingan. Persentase perbedaan ketiga tersebut berkisar 51%--80%. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Aceh diidentifikasi memiliki empat dialek, yaitu
# dialek Buket Pidie,
# dialek Alue Ie Itam,
# dialek Sidorejo, dan
# dialek Purwodadi.
 
Persentase keempat tersebut berkisar 51%--80%.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Sumatra Utara memiliki sembilan dialek, yaitu
# dialek Bukit Mas,
# dialek Sengon Sari,
# dialek Buntu Pane
# dialek Kampung Pajak
# dialek Wonosari,
# dialek Tuntungan I,
# dialek Naga Kesiangan,
# dialek Mayang, dan
# dialek Muka Payang.
 
== Di Provinsi Jawa Timur ==
 
Bahasa Jawa adalah bahasa yang berasal dari Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Jawa yang di antaranya tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Selain dituturkan di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di beberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan, bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Timur terdiri atas empat dialek, yaitu
Baris 88 ⟶ 26:
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, perbedaan keempat dialek itu berkisar 52%--64%.
 
== Di Provinsi Jawa Barat dan Banten ==
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Barat dan Banten terdiri atas empat dialek, yaitu
Bahasa Jawa berasal dari Pulau Jawa. Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Jawa yang sebagian besar berada di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Selain berada di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di wilayah Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia.
# Dialek Pantura dituturkan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat dan Banten mulai dari timur sampai ke barat, yaitu Cirebon, Majalengka, Indramayu, Karawang, Subang, Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Serang. BahasaSecara Jawahistoris, wilayah Pantura pada zaman dahulu merupakan jalur pendaratan pasukan Mataram yang dituturkanhendak menyerang Belanda di ProvinsiBatavia. Sisa-sisa laskar Mataram itu kemudian ada yang tinggal dan menetap di pesisir utara Pulau Jawa Timurdan terdirimembentuk ataskomunitas empatdengan dialek,bahasa yaituJawa Dialek Pantura.
 
# Dialek Cikoneng dituturkan oleh masyarakat di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan Dialek Pantura dan Cikoneng tersebut sebesar 55%.
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Barat terdiri atas tiga dialek, yaitu
# Dialek Pantura dituturkan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat mulai dari timur sampai ke barat, yaitu Cirebon, Majalengka, Indramayu, Karawang, dan Subang. Secara historis, wilayah Pantura pada zaman dahulu merupakan jalur pendaratan pasukan Mataram yang hendak menyerang Belanda di Batavia. Sisa-sisa laskar Mataram itu kemudian ada yang tinggal dan menetap di pesisir utara Pulau Jawa dan membentuk komunitas dengan bahasa Jawa Dialek Pantura.
# Dialek Cirebon dituturkan masyarakat di Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
# Dialek Ciamis dituturkan di tiga daerah di Kabupaten Ciamis, yaitu Desa Ratawangi, Kecamatan Banjarsari; Karangcengek, Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican; Desa Sukanagara, Kecamatan Lakbok; dan Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kabupaten Kota Banjar. Kelompok penutur ini berbeda dengan kelompok penutur bahasa Jawa lain yang berada di wilayah Pantura sebab secara geografis berada di daerah selatan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Perbedaan wilayah geografis dengan kelompok pemakai bahasa Jawa di wilayah Pantura menyebabkan banyak perbedaan leksikal dan fonologis sehingga membentuk dialek tersendiri.
 
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketigakeempat dialek tersebut berkisar 51--60,75%.
 
= Di luar Pulau Jawa =
Kelompok penutur ini berbeda dengan kelompok penutur bahasa Jawa lain yang berada di wilayah Pantura sebab secara geografis berada di daerah selatan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Perbedaan wilayah geografis dengan kelompok pemakai bahasa Jawa di wilayah Pantura menyebabkan banyak perbedaan leksikal dan fonologis sehingga membentuk dialek tersendiri.
 
Di luar wilayah Pulau Jawa, bahasa Jawa merupakan subdialek atau dialek jika dibandingkan dengan dialek Solo-Yogya.
== Di Provinsi Banten ==
 
Bahasa Jawa yang merupakan bahasa masyarakat Jawa termasuk dalam lima bahasa daerah dengan penutur terbanyak. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Banten terdiri atas dua dialek, yaitu
# Dialek Pantura dituturkan di sepanjang pesisir utara Banten, yaitu Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Serang.
# Dialek Cikoneng dituturkan oleh masyarakat di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.
 
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan kedua dialek tersebut sebesar 55%.
 
== Di Provinsi Bali ==
 
Bahasa Jawa adalah bahasa yang yang berasal dari Pulau Jawa. Bahasa Jawa yang terdapat di Bali dituturkan di Kabupaten Buleleng.
 
Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Jawa di Bali merupakan dialek yang berbeda dengan persentase perbedaan lebih dari 51% jika dibandingkan dengan bahasa Jawa di Pulau Jawa terutama dialek Solo-Yogya. Isolek Jawa di Bali merupakan bahasa yang berbeda jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, seperti bahasa Bali, Melayu, Madura, dan Sasak Bali.
 
== Di Provinsi Nusa Tenggara Barat ==
 
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang bertanah asal di Pulau Jawa. Di samping itu, bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah di nusantara, seperti di Provinsi Kalimantan Timur, Riau, Aceh, Kalimantan Selatan, Lampung, Bengkulu, Sumatra Utara, Jambi, Bali, Sulawesi Tenggara, dan NTB.
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi NTB diidentifikasi memiliki tiga dialek, yaitu
Baris 139 ⟶ 68:
 
== Di Provinsi Kalimantan Timur ==
 
Di luar wilayah Pulau Jawa, bahasa Jawa merupakan subdialek atau dialek jika dibandingkan dengan dialek Solo-Yogya. Perbedaan subdialek (42%) ditunjukkan oleh bahasa Jawa di Provinsi Kalimantan Timur.
 
Bahasa Jawa dituturkan di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu; Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kertanegara; Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur; dan Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kabupaten Balikpapan. Selain itu, bahasa Jawa juga dituturkan di Desa Kayungo, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Baris 148 ⟶ 79:
# dialek Karang Joang dituturkan di Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, dan Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kabupaten Balikpapan.
 
Berdasarkan penghitungan dialektometri, persentase perbedaan antarkeempat dialek tersebut berkisar 55,5%--69,4%. Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Kalimantan Timur adalah bahasa yang sama dengan bahasa Jawa yang dituturkan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan persentase perbedaan 42% (beda subdialek).
 
Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Kalimantan Timur adalah bahasa yang sama dengan bahasa Jawa yang dituturkan di Daerah Istimewa Yogyakartadengan persentase perbedaan 42% (beda subdialek).
 
Bahasa Jawa juga merupakan bahasa tersendiri dengan persentase perbedaan berkisar 90%--97% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. MisalnyaperbedaanMisalnya persentaseantaraperbedaan persentase antara bahasa Jawa dengan bahasa Punan Long Lamcin sebesar 95%; dengan bahasa Basap sebesar 91,8%; dengan bahasa Kenyah sebesar 93%; dengan bahasa Segaai sebesar 97%; bahasa Tunjung sebesar 92,8%; dengan bahasa Bahau Ujoh Bilang sebesar 94%.
 
== Di Provinsi Sulawesi Tenggara ==
 
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang bertanah asaldi Pulau Jawa. Penutur bahasa Jawa di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dijumpai di daerah transmigran, yaitu di Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Bombana. Penutur bahasa Jawa tersebut berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY. Di daerah sebaran bahasa Jawa di daerah transmigran tersebut terdapat bahasa penduduk asli, yaitu bahasa Muna (di Kabupaten Muna), bahasa Tolaki (di Kabupaten Konawe Selatan), dan bahasa pendatang lain, yaitu Sunda dan Bali (di Kabupaten Konawe Selatan).
 
Bahasa Jawa yang terdapat di Sulawesi Tenggara (Desa Bangun Sari, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna) merupakan bahasa yang sama dengan bahasa Jawa yang terdapat di Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan persentase perbedaan sebesar 60% (beda dialek). Sementara itu, bahasa Jawa di Sulawesi Tenggara jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Muna dan Tolaki memiliki perbedaan sebesar 81%--100%.
Baris 190 ⟶ 119:
 
== Di Provinsi Jambi ==
 
Di luar wilayah Pulau Jawa, bahasa Jawa merupakan subdialek atau dialek jika dibandingkan dengan dialek Solo-Yogya. Perbedaan subdialek (42%) ditunjukkan oleh bahasa Jawa di Provinsi Kalimantan Timur. Adapun perbedaan dialek (52--60%) terdapat dalam perbandingannya dengan bahasa Jawa di Provinsi Jambi, Provinsi NTB, dan Provinsi Aceh. Bahasa Jawa di Provinsi Kalimantan Timur memiliki empat dialek, yaitu
 
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Jabung Timur; Desa Pematang Kancil, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin; dan Desa Semaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Bahasa Jawa yang terdapat di Provinsi Jambi terdapat empat dialek yaitu,
Baris 201 ⟶ 132:
== Di Provinsi Sumatra Selatan ==
 
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air Kumbang serta Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.

Bahasa Jawa yang terdapatdituturkan di Provinsi Sumatra SelatanterdapatSelatan diidentifikasi menjadi tiga dialek, yaitu
# Dialek Makarti Jaya dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang.
# Dialek Gelebak Dalam-Sebubus dituturkan di Desa Sebubus, Kecamatan Air Kumbang, Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.