Menulis Artikel di Wiki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
Tag: perubahan_terbaru
Baris 12:
</center>
{{Tahapan}}
==Daftar isi==
* [[Menulis Artikel di Wiki/Pendahuluan|Pendahuluan]] {{pct100}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Suntingan pertama|Suntingan pertama]] {{pct50}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan markup wiki|Menggunakan markah wiki]] {{pct0}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat link|Membuat link]] {{pct25}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Memuat gambar|Memuat gambar]] {{pct0}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat pengalihan|Membuat pengalihan]] {{pct25}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan templat|Menggunakan templat]] {{pct25}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan kategori|Menggunakan kategori]] {{pct25}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat tabel|Membuat tabel]] {{pct0}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan markup html|Menggunakan markup html]] {{pct0}}
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menambah interwiki|Menambah interwiki]] {{pct25}}
 
Teguh Santosa dikenal sebagai sosok multitasking. Di tengah kesibukan memimpin Kantor Berita Politik RMOL, pria kelahiran Medan, 30 Juli 1975 ini menyempatkan diri mengajar di sejumlah universitas. Penggemar film action dan thriller berlatar sejarah ini juga memimpin lembaga persahabatan Indonesia dengan Kerajaan Maroko dan Republik Demokratik Rakyat Korea.
[[Kategori:Menulis Artikel di Wiki| ]]
 
Hal lain yang identik dengan Teguh adalah ekspedisi pendaki tunadaksa berkaki satu Sabar Gorky ke tujuh puncak tertinggi dunia. Adalah Teguh yang sejak 2011 mempromotori ekspedisi itu. Saat catatan ini dituliskan, Sabar Gorky yang hanya memiliki kaki kiri telah mendaki Elbrus (Rusia), Kilimanjaro (Tanzania), Cartenz (Indonesia), dan Aconcagua (Argentina).
 
Teguh adalah individu yang hatinya cepat bergerak untuk hal-hal yang menurutnya penting dikerjakan tetapi diabaikan oleh kalangan kebanyakan. Pergaulannya lintas batas. Dia menikmati setiap pembicaraan dan menyediakan dirinya untuk tempat berkeluh kesah.
 
Kecintaannya pada dunia kewartawanan telah tumbuh saat dia menjadi mahasiswa di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Unpad (1994-2000). Teguh mulai bergabung dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar pada tahun pertama dia belajar di Fisip Unpad dan sempat memimpin lembaga itu pada tahun 1997-1999.
Setelah tamat dari Unpad, Teguh bekerja di Rakyat Merdeka (Jawa Pos Group). Di koran ini dia meniti kariernya dengan sangat serius. Pada tahun 2002 hingga 2005 Teguh menempati posisi sebagai Redaktur Eksekutif Harian Rakyat Merdeka. Di tahun 2005, Teguh mendirikan Kantor Berita Politik RMOL, dan memimpin media itu hingga kini.
 
Setelah sempat aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) antara 2005-2013, Teguh bergabung dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan dipercaya sebagai Ketua bidang Luar Negeri. Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016, Teguh mendapat kepercayaan dari komunitas pers Indonesia sebagai Ketua Panitia HPN 2016 di Lombok, NTB. Untuk sementara HPN 2016 dinilai sebagai yang terbaik dalam sejarah.
 
Bagi Teguh bekerja sebagai wartawan adalah pengabdian untuk menjaga akal sehat komunal. Teguh menyediakan dirinya dan media yang dia pimpin sebagai tempat pertemuan segala gagasan. Menurutnya, inilah salah satu prasyarat demokrasi.
 
Pengalaman di kota kelahiran, Medan, berperan besar dalam pembentukan pribadi Teguh. Di kota dengan penduduk yang heterogen itu Teguh mempelajari kebhinekaan, dan membuatnya terbiasa berkumpul dan bergaul dengan anggota masyarakat dari berbagai ragam latar belakang. Ini diperkuat pula dengan pengalaman masa kecilnya aktif di Pramuka, Paskibraka dan Kirab Remaja.Teguh-1
 
Dalam berbagai pembicaraan, Teguh kerap mengatakan bahwa realitas Indonesia ditemuinya pertama kali saat mengikuti Jambore Nasional 1991 di Cibubur. Sementara pertemuan pertama dengan dunia terjadi saat dia mengikuti Community Development Camp (Comdeca) di Malang. Kegiatan itu diikuti kontingen Pramuka dari 30 negara.
 
Di penghujung masa studi di Unpad, pada tahun 1999 Teguh mendapat kesempatan mengikuti pendidikan di National University of Singapore (NUS) dan bergaul dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara ASEAN yang ikut dalam program yang sama. Banyak di antara mereka yang masih berinteraksi hingga kini.
 
Teguh dikenal teman-temannya memiliki pandangan yang menarik terkait sejumlah isu dasar. Dia bagai kamus berjalan. Terkadang dia juga bagai filsuf, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mengalir dari mulutnya tak jarang mencengangkang.
 
Pada tahun 2007 hingga 2009 Teguh melanjutkan pendidikannya ke jenjang master di University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, di Jurusan Ilmu Politik dengan konsentrasi Studi Masa Depan. Di saat bersamaan dia mendalami politik global, dan terlibat pada sejumlah isu penting dari Asia, Amerika hingga Afrika.
 
Selama di Hawaii, Teguh dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Cabang Hawaii.teguh2
 
Sekembalinya dari Hawaii, Teguh mendirikan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko dan di saat yang hampir bersamaan ditunjuk sebagai Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara. Pada tahun 2011 dan 2012 dia diundang PBB untuk bicara di Komisi IV PBB di New York mengenai konflik di Sahara Barat, salah satu kawasan yang menarik perhatiannya.
 
Teguh pernah diberi amanah sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah bidang Hubungan Internasional. Di mata kawan-kawannya, pria yang biasa memakai baju batik ini merupakan sosok pemuda muslim nasionalis progressif.
 
Di gelanggang akademik, Teguh kini mengajar di salah satu kampus Islam terbesar di Asia Tenggara, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di kampus itu Teguh mengajar pengantar ilmu politik, pengantar HI, studi konflik dan HAM, juga studi kawasan Asia Timur.
 
Selain itu Teguh juga mengajar di The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta untuk mata kuliah pengantar komunikasi massa, pengantar HI, dan media global.
 
Kini Teguh juga menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Bung Karno.
 
Teguh mengatakan, mengajar di kampus-kampus adalah sebuah kemewahan karena ia dapat bertemu dengan puzzle Indonesia, dan di saat bersamaan meraba masa depan bangsa.
Curriculum Vitae
 
PENGALAMAN PENDIDIKAN
2007 – 2009 University of Hawaii at Manoa (UHM)
MA Ilmu Politik, konsentrasi Studi Masa Depan
 
June – November 1999 National University of Singapore (NUS)
Non-gelar Ilmu Politik
 
1994 – 2000 Universitas Padjadjaran Bandung
Sarjana Ilmu Politik
 
1991 – 1994 SMA Negeri 1 Medan
 
1988 – 1991 SMP Negeri 16 Medan
 
1982 – 1988 SD Negeri 064981 Medan
PENGALAMAN KERJA
2015 – Sekarang
Universitas Bung Karno (UBK)
Wakil Rektor
 
2005 – Sekarang
Kantor Berita Politik RMOL (www.rmol.co)
Pendiri dan Pemimpin Umum
 
2003 – 2004
Acehkita.com
Editor
 
2001 – 2003
Radio Ramako FM
Co-producer dan co-anchor
 
2000 – 2008
Harian Rakyat Merdeka (Jawa Pos Group)
Reporter (2000-2001), Redaktur Eksekutif (2002-2008)
PENGALAMAN MENGAJAR
2009 – Sekarang
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengajar resolusi konflik, pengantar Ilmu Politik, pengantar HI, studi kawasan
 
2009 – Sekarang
London School of Public Relations (LSPR) Jakarta
Mengajar pengantar komunikasi massa, pengantar HI, media global
 
2015 – Sekarang
Universitas Bung Karno (UBK)
Mengajar politik global
PENGALAMAN ORGANISASI
2013 – Sekarang
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Ketua bidang Luar Negeri
 
2012 – 2015
PP Pemuda Muhammadiyah
Ketua bidang Hubungan Internasional
 
2010 – 2012
PP Pemuda Muhammadiyah
Sekretaris bidang Informasi dan Komunikasi
 
2010 – Sekarang
Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko
Presiden
 
2009 – Sekarang
Perhimpunan Persahabatan Indonesian-Korea Utara
Sekretaris Jenderal
 
2007 – 2008
Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias), Cabang Hawaii
Ketua
 
2005 – 2013
Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Anggota
 
2002 – Sekarang
Yayasan Pendidikan Soekarno
Anggota
 
Tulisan ini disadur dari teguhsantoso.com