Lima Pandemi Paling Mengerikan di Dunia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blue Sonic (bicara | kontrib)
Blue Sonic (bicara | kontrib)
Baris 37:
Pandemi kolera pertama (1817-24), juga disebut sebagai pandemi kolera Asiatik pertama (first Asiatic cholera pandemic) atau kolera Asiatik (Asiatic cholera), bermula di dekat kota Kolkata dan menyebar cepat melalui Asia Tenggara ke Timur Tengah, Afrika bagian timur dan garis pantai Laut Mediterania. Kolera memang sudah dikenal mampu menyebar ke seluruh penjuru India, tetapi kali ini, wabah ini meluas hingga Tiongkok dan Laut Mediterania sebelum akhirnya mereda. Ratusan ribu orang meninggal akibat pandemi ini, termasuk prajurit Britania, yang kematiannya menarik perhatian Eropa. Wabah ini adalah yang pertama dari beberapa pandemi kolera yang menjangkit Asia dan Eropa pada abad ke-19 dan 20. Pandemi pertama ini menyebar luas hingga daerah yang tidak terduga sebelumnya dan menjangkiti hampir semua negara di Asia.
 
[[Berkas:First_cholera_pandemic.PNG|jmpl|270x270px|Penyebaran kolera pada masa pandemi kolera pertama]]
Kolera adalah penyakit yang endemik di dataran rendah Sungai Gangga. Pada musim festival, para pelancong yang mengunjungi sungai ini kemudian mendapatkan penyakit kolera itu dan membawanya pulang ke kampung halaman. Penyakit ini akan mewabah di daerah tersebut sebelum akhirnya mereda. Pandemi kolera pertama ini bermula dengan cara yang sama, sebagai sebuah wabah yang diduga bermula di tahun 1817 di kota kecil bernama Jessore. Beberapa ahli epidemi dan sejarawan medis menyatakan bahwa pandemi ini bermula secara global dari sebuah ritual penyembahan Hindu bernama Kumbh Mela yang dilaksanakan di bagian atas Sungai Gangga. Wabah kolera telah terjadi sebelumnya di dekat Purnia di Bihar, tetapi para ilmuwan menilainya sebagai peristiwa terpisah. Di tahun 1817, kolera mulai menyebar di luar delta Sungai Gangga. Di bulan September 1817, wabah ini mencapai kota Kolkata di Teluk Bengal dan menyebar dengan cepat ke seluruh India. Di tahun 1818, wabah kolera merebak di Bombai, di pantai sisi barat.
 
Jumlah kematian dari pandemi ini tidak diketahui. Para ilmuwan dari daerah terkait memperkirakan jumlah kematian. Pada bulan April 1825, di Semarang, 1.225 orang meninggal dalam waktu 11 hari.