Skizofrenia pada Anak-Anak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k added Category:Kesehatan jiwa using HotCat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
<big>Merupakan bagian dari proyek '''''[[Daftar Proyek "Mengenal Kesehatan Jiwa"|
'''Sebab''' dari skizofrenia pada anak-anak tidak diketahui secara pasti. Seperti halnya gangguan skizofrenia pada orang dewasa ada dugaan bahwa hal itu disebabkan oleh kaitan antara faktor genetis dan peranan lingkungan. Kemungkinan sebabnya mencakup riwayat gangguan kejiwaan dalam keluarga, trauma sewaktu dilahirkan, terpapar virus sewaktu dalam rahim, atau orang tua yang sudah lanjut usia.
'''
Seringkali orangtua baru menyadari bahwa anaknya memang mengalami gejala skizofrenia setelah semuanya terjadi, karena sebelumnya mereka tidak dapat mengenalinya dengan jelas. Respon emosional yang tidak cocok, kendala dalam menjalin pertemanan, berkelahi, dan perilaku yang berulang-ulang adalah beberapa dari ciri khas skizofrenia pada anak-anak.
Baris 12 ⟶ 11:
Masa remaja tanpa skizofrenia pun sudah merupakan hal yang sulit, apalagi jika ditambahi dengan beban ini. Karena itu diperlukan penanganan yang sesegera mungkin bagi mereka yang mengalaminya. Dibiarkan tidak tertangani akan menyebabkan remaja terganggu perkembangannya, aktivitas antisosial dapat meningkat, depresi dan niat atau perilaku bunuh diri besar kemungkinannya akan terjadi.
'''
Diagnosa skizofrenia pada anak-anak adalah hal yang langka. Merupakan hal yang tidak mudah untuk menetapkan diagnosa, dan anak-anak atau remaja akan berada dalam observasi agar dapat ditetapkan diagnosa yang pasti. Biasanya diagnosa tersebut berhasil disimpulkan setelah suatu titik tercapai (misalnya saat tanda dan gejala menjadi konsisten dan nyata).
'''
Angka anak yang mengalami skizofrenia kanak-kanak adalah '''
== '''
Torrey, E. Fuller. ''Surviving Schizophrenia''. 5th Edition. HarperCollins. 2006.
|