Terapi Moral: Sejarah Melepaskan Jiwa dari Kekangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Baris 27:
Sebuah pendekatan dengan latar yang sangat berbeda terjadi di Skotlandia. Ketertarikan terhadap penyakit kejiwaan merupakan ciri khas dari fakultas kedokteran Edinburgh pada abad ke-18. '''William Cullen''' (1710–1790) dan '''Robert Whytt''' (1714–1766) sebagai para pengajar yang berpengaruh menekankan pentingnya hal-hal klinis dalam menyembuhkan gangguan kejiwaan.
 
Pada tahun 1816, '''Johann Spurzheim''' (1776–1832), mengunjungi Edinburgh dan mengajar tentang konsep yang menautkan antara pikiran dengan bagian-bagian pada otak (''phrenology'') dalam hubungannya dengan organ yang berada di balik tulang tempurung kepala (''cranium''). Hal tersebut memicu permusuhan dari kaum agamisagamawi, terutama dari pihak '''Gereja Skotlandia''' (''The Church of Scotland''). Namun hal tersebut mendapatkan respon yang baik dari sejumlah mahasiswa kedokteran, terutama '''William A.F. Browne''' (1805–1885), yang dianggapnya sebagai sebuah konsep materialis mengenai sistem saraf, dan, sebagai sebuah impikasinya, terhadap gangguan jiwa.
 
Teori materialisme dalam gangguan kejiwaan ini dianggap merupakan pengejewantahan dari konsep evolusi dalam ilmu biologi yang digagas oleh '''Jean-Baptiste Lamarck''' (1744-1829); yang juga kemudian menjadi sebuah bahan perenungan bagi '''Charles Darwin''', yang dianggap sebagai tokoh utama yang menggaungkan konsep evolusi dalam ilmu biologi, karena ia pernah menjadi mahasiswa kedokteran di Edinburgh ini pada tahun 1826/1827.[[File:Phrenologie1-157k.png|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Phrenologie1-157k.png|jmpl|Antusiasme '''William A.F. Browne''' (1805–1885) terhadap kaitan antara pikiran dengan bagian-bagian pada otak (''phrenology'') meyakinkannya bahwa pikiran dan kesadaran merupakan aspek dari aktivitas-aktivitas dalam otak.