Terapi Moral: Sejarah Melepaskan Jiwa dari Kekangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Baris 53:
==== <big>'''''Mental hygiene'' dan ''Kesehatan jiwa'''''</big> ====
[[Berkas:Portraut of Clifford W. Beers.jpg|jmpl|'''Clifford Whittingham Beers''' (1876–1943)]]
Membludaknya penghuni rumah sakit dan kurangnya pendanaan telah membuat kualitas perawatan menjadi sangat menurun. Pada pergantian abad ke-20, banyak rumah sakit menjadi sangat mirip dengan gudang penyimpanan. (Grob, 1994; McGovern, 1985; Scull, 1993). Setelah abad ke-20 berjalan barulah ada perbaikan dalam hal kualitas di berbagai rumah sakit - rumah sakit tersebut. Hingga waktu tersebut, para pasien yang kurang mampu untuk masuk ke rumah sakit swasta, akan ditempatkan dalam bangunan yang luas, penuh-sesak, dan secara fisik terasing dari masyarakat, yang tidak menawarkan pengobatan apapun. (Deutsch, 1937). '''Clifford Beers''' (1876-1943), salah satu orang dengan gangguan jiwa yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan kualitas yang buruk seperti itu, menulis ''A Mind that Found Itself'' (1908), yang menggugah banyak orang untuk mengubah kondisi-kondisi dalam perawatan kejiwaan yang semacam itu. Pada masa-masa inilah lahirnya istilah ''mental hygiene'' (sanitasi jiwa) yang merupakan istilah yang kemudian berkembang menjadi ''kesehatan jiwa''.
 
== '''<big>Konsekuensi</big>''' ==
[[File:Thorazine_advert.jpg|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Thorazine_advert.jpg|jmpl|Sebuah iklan untuk '''Thorazine''' (chlorpromazine) pada sekitar tahun 1963. Thorazine adalah obat medis pertama untuk gangguan skizofrenia (sebuah gangguan jiwa jangka panjang dengan gejala waham dan halusinasi). Sejak saat itu pemulangan banyak pasien gangguan jiwa menjadi mungkin sehingga di Amerika Serikat, separuh pasien yang menjejali rumah sakit jiwa di seluruh negara tersebut dapat dikembalikan ke masyarakat.|al=|613x613px]]
''Terapi moral'' membawa konsekuensi yang sangat luas pada kesehatan jiwa. Seiring dengan industrialisasi, asilum bertambah jumlahnya dan ukuran bangunan-bangunannya diperbesar. Terkait dengan hal ini adalah pengembangan sistem pengelolaannya, sehingga memungkinkan para pasien rawat-inap untuk dikumpulkan dalam jumlah banyak. Pada akhir abad ke-19 dan memasuki abad ke-20, asilum-asilum semacam ini, yang pada umumnya berada di luar kota, telah menjadi sangat menurun kualitas perawatannya; ruangan-ruangannya yang penuh-sesak dengan para pasien menjadi permasalahan yang umum ditemui di banyak asilum. Sebagai contoh data, pada tahun 1827 rata-rata jumlah penghuni setiap asilum di Inggris Raya (Britania) adalah 166 orang, yang bertambah menjadi 1.221 orang pada tahun 1930. Prinsip-prinsip dari ''terapi moral'' menjadi seringkali terabaikan dan teknik-teknik pengobatan yang semula manusiawi menjadi jatuh kualitasnya menjadi hanya sebuah lembaga tanpa pertimbangan pikiran serta hanya menjalankan rutinitas belaka, dengan struktur di dalamnya yang otoriter alih-alih bersikap ramah terhadap para pasien.
 
Baris 63 ⟶ 59:
Tercatat secara baik dalam sejarah bahwa hanya ada kegiatan terapeutik yang sangat sedikit, obat lebih dianggap sebagai hanya menjalankan kepentingan administratif saja serta hanya untuk menangani gejala-gejala yang sifatnya fisik saja, alih-alih sebuah terapi untuk gangguan kejiwaan. Harapan akan munculnya ''terapi moral'' dan suasana yang bersifat kekeluargaan telah terhancurkan sama sekali karena kondisi-kondisi yang demikian.
 
Membludaknya penghuni rumah sakit dan kurangnya pendanaan telah membuat kualitas perawatan menjadi sangat menurun. Pada pergantian abad ke-20, banyak rumah sakit menjadi sangat mirip dengan gudang penyimpanan. (Grob, 1994; McGovern, 1985; Scull, 1993). Setelah abad ke-20 berjalan barulah ada perbaikan dalam hal kualitas di berbagai rumah sakit - rumah sakit tersebut. Kondisi pada rumah sakit swasta dengan tarif yang lebih mahal pada umumnya lebih baik. Hingga waktu tersebut, para pasien yang kurang mampu untuk masuk ke rumah sakit swasta, akan ditempatkan dalam bangunangedung yang luasbesar, penuh-sesak, dan secara fisik terasing dari masyarakat, yang tidak menawarkan pengobatan apapun. (Deutsch, 1937). '''Clifford Beers''' (1876-1943), salah satu orang dengan gangguan jiwa yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan kualitas yang buruk seperti itu, menulis ''A Mind that Found Itself'' (1908), yang menggugah banyak orang untuk mengubah kondisi-kondisi dalam perawatan kejiwaan yang semacam itu. Pada masa-masa inilah lahirnya istilah ''mental hygiene'' (sanitasi jiwa) yang merupakan istilah yang kemudian berkembang menjadi ''kesehatan jiwa''.
 
'''Clifford Beers''' (1876-1943), salah satu orang dengan gangguan jiwa yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan kualitas yang buruk seperti itu, menulis ''A Mind that Found Itself'' (1908), yang menggugah banyak orang untuk mengubah kondisi-kondisi dalam perawatan kejiwaan yang semacam itu. Pada masa-masa inilah lahir sebuah istilah yang disebut sebagai ''mental hygiene'' (sanitasi jiwa) yang merupakan istilah yang kemudian berkembang menjadi ''kesehatan jiwa''.
 
== '''<big>Konsekuensi</big>''' ==
[[File:Thorazine_advert.jpg|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Thorazine_advert.jpg|jmpl|Sebuah iklan untuk '''Thorazine''' (chlorpromazine) pada sekitar tahun 1963. Thorazine adalah obat medis pertama untuk gangguan skizofrenia (sebuah gangguan jiwa jangka panjang dengan gejala waham dan halusinasi). Sejak saat itu pemulangan banyak pasien gangguan jiwa menjadi mungkin sehingga di Amerika Serikat, separuh pasien yang menjejali rumah sakit jiwa di seluruh negara tersebut dapat dikembalikan ke masyarakat.|al=|613x613px]]
Menuju berakhirnya abad ke-19, teori yang berlandaskan konsep biologis muncul; meskipun pada masa ini sayangnya terjadi juga penerapan rawat-inap sebagai sebuah penahanan alih-alih sebuah penyembuhan yang manusiawi. Teori genetis mengambil alih, dan pada abad ke-20 konsep yang bernama '''''mental hygiene'' (sanitasi jiwa)''' menyeruak ke permukaan; setelah itu konsep '''''mental health''''' '''(kesehatan jiwa)''' pun berkembang darinya.