Terapi Moral: Sejarah Melepaskan Jiwa dari Kekangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Baris 68:
'''Clifford Beers''' (1876-1943), salah satu orang dengan gangguan jiwa yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan kualitas yang buruk seperti itu, menulis ''A Mind that Found Itself'' (1908), yang menggugah banyak orang untuk mengubah kondisi-kondisi dalam perawatan kejiwaan yang semacam itu. Pada masa-masa inilah lahir sebuah istilah yang disebut sebagai ''mental hygiene'' (sanitasi jiwa) yang merupakan istilah yang kemudian berkembang menjadi ''kesehatan jiwa''.
 
== '''<big>ImbasPengaruh dari ''Terapi Moral'': Sebuah Kesimpulan</big>''' ==
[[File:Thorazine_advert.jpg|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Thorazine_advert.jpg|jmpl|Sebuah iklan untuk '''Thorazine''' (chlorpromazine) pada sekitar tahun 1963. Thorazine adalah obat medis pertama untuk gangguan skizofrenia (sebuah gangguan jiwa jangka panjang dengan gejala waham dan halusinasi). Sejak saat itu pemulangan banyak pasien gangguan jiwa menjadi mungkin sehingga di Amerika Serikat, separuh pasien yang menjejali rumah sakit jiwa di seluruh negara tersebut dapat dikembalikan ke masyarakat.|al=|613x613px]]
Menuju berakhirnya abad ke-19, teori yang berlandaskan konsep biologis muncul; meskipun pada masa ini sayangnya terjadi juga penerapan rawat-inap sebagai sebuah penahanan alih-alih sebuah penyembuhan yang manusiawi. Teori genetis mengambil alih, dan pada abad ke-20 konsep yang bernama '''''mental hygiene'' (sanitasi jiwa)''' menyeruak ke permukaan; setelah itu konsep '''''mental health''''' '''(kesehatan jiwa)''' pun berkembang darinya.