Terapi Moral: Sejarah Melepaskan Jiwa dari Kekangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Baris 58:
[[File:Trenton_State_Hospital_-_Kirkbride_Lithograph_1848.jpg|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Trenton_State_Hospital_-_Kirkbride_Lithograph_1848.jpg|al=|pus|jmpl|457x457px|Sebuah gambar dari tahun 1848 yang menunjukkan ''desain Kirkbride'' yang merupakan implementasi dari ''rencana Kirkbride'' untuk [[wikipedia:Trenton_Psychiatric_Hospital|Rumah Sakit Trenton]] .]]
 
===<big>'''''Mental hygiene'' dan ''Kesehatan jiwa'''''</big>===
[[Berkas:Portraut of Clifford W. Beers.jpg|jmpl|'''Clifford Whittingham Beers''' (1876–1943)]]
''Terapi moral'' membawa konsekuensi yang sangat luas pada kesehatan jiwa. Seiring dengan industrialisasi, asilum bertambah jumlahnya dan ukuran bangunan-bangunannya diperbesar. Terkait dengan hal ini adalah pengembangan sistem pengelolaannya, sehingga memungkinkan para pasien rawat-inap untuk dikumpulkan dalam jumlah banyak. Pada akhir abad ke-19 dan memasuki abad ke-20, asilum-asilum semacam ini, yang pada umumnya berada di luar kota, telah menjadi sangat menurun kualitas perawatannya; ruangan-ruangannya yang penuh-sesak dengan para pasien menjadi permasalahan yang umum ditemui di banyak asilum. Sebagai contoh data, pada tahun 1827 rata-rata jumlah penghuni setiap asilum di Inggris Raya (Britania) adalah 166 orang, yang bertambah menjadi 1.221 orang pada tahun 1930. Prinsip-prinsip dari ''terapi moral'' menjadi seringkali terabaikan dan teknik-teknik pengobatan yang semula manusiawi menjadi jatuh kualitasnya menjadi hanya sebuah lembaga tanpa pertimbangan pikiran serta hanya menjalankan rutinitas belaka, dengan struktur di dalamnya yang otoriter alih-alih bersikap ramah terhadap para pasien.