Sejarah Kesehatan Jiwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Anta Samsara 2.0 (bicara | kontrib)
Baris 50:
Salah satu pengobatan dalam gangguan jiwa sejak zaman pra-sejarah hingga ke Abad Pertengahan adalah melubangi tengkorak untuk melepaskan roh jahat keluar tubuh. Fosil tertua dengan tengkorak yang dilubangi adalah fosil berusia 6.500 SM dari Zaman Batu Baru (Neolitikum) yang ditemukan di Perancis<ref name=":2" />. Alat untuk mengebor (membuat liang) pada tempurung kepala ini bernama ''trefin'' (Bahasa Inggris: ''[[wikipedia:Trephine|trephine]]''), dan operasi pelubangan tengkorak ini disebut ''trefinasi'' (Bahasa Inggris: ''trephination'').<ref>Robert P. Feldman &  James T. Goodrich. "Psychosurgery: A Historical Overview." ''Neurosurgery''. Volume 48, Edisi 3 Maret 2001, halaman 647–659, <nowiki>https://doi.org/10.1097/00006123-200103000-00041</nowiki></ref>
 
Tengkorak dengan lubang yang demikian disimpan dan dipelihara karena dianggap memiliki tuah untuk mengusir ruh jahat. Bukti-bukti juga ditemukan yang memperkuat dugaan bahwa trefinasi tersebut dilakukan untuk mengeluarkan pecahan tulang atau gumpalan darah karena kecelakaan pada kepala, misalnya akibat kecelakaan ketika berburu, terjatuh, luka akibat binatang buas/liar, dan akibat tusukan senjata (misalnya tongkat atau tombak). Pelubangan tulang kepala ini mencakup pula tujuan pengobatan spiritual, juga diduga dilakukan untuk mengobati epilepsi, nyeri kepala, luka pada kepala, termasuk juga gangguan jiwa.<ref name=":2" />
 
Trefinasi kemungkinan adalah metode pembedahan tertua di dunia yang didukung dengan adanya bukti-bukti arkeologis<ref name=":2" />. Lebih dari 1.500 tengkorak tempurung kepala dengan lubang semacam ini, yang mewakili 5 hingga 10 % dari keseluruhan fosil dari Zaman Batu Baru (Neolitikum), telah ditemukan di seluruh dunia termasuk di Eropa, Siberia, Tiongkok, dan benua Amerika.<ref>Faria, Miguel A. (2015-05-07). "Neolithic trepanation decoded- A unifying hypothesis: Has the mystery as to why primitive surgeons performed cranial surgery been solved?". ''Surgical Neurology International''. 6: 72. doi:10.4103/2152-7806.156634. PMC 4427816. <nowiki>PMID 25984386</nowiki>.</ref> Banyak pasien prasejarah dan pra-modern yang menjalani metode pembedahan semacam ini terbukti mampu bertahan dan melanjutkan hidup.<ref name=":2" />