Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blue Sonic (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: perubahan_terbaru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet siluman rakun yang bersahabat dengan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura berlomba menanam pohon pisang.
 
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
Baris 5:
“Ayo, kau di sebelah kiri aku di sebelah kanan,” jawab kura-kura.
 
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisang palkon spesialnyamiliknya.
 
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Baris 15:
“Aku khawatir, pohon pisangku belum berbuah,” jawab monyet.
 
Bulan berganti bulan, pohon pisang palkon spesial kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar walaupun pohonnya kecil. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Dan pohon-pohon pisang monyet tumbuh sangat besar tetapi tidak berbuah.
 
PisangPohon tanamanpisang kura-kura pun siap dipanen.
 
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Baris 29:
“Dasar pelit! Lebih baik aku tidak menyuruhmu.” jawab kura-kura.
 
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang palkon spesial menggoda selera monyet. Ia segera melaksakan tugasnya.
 
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
Baris 41:
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon? Padahal pohonnya pendek.” ejek monyet.
 
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah Ia lalu menggenjot-genjotmenendang pohon pisang itu sampai puas.
 
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh tertimpa pohon pisang. Dia mengerang kesakitan, tulangnya patah dan tubuhnya berlumuran darah. Tubuhnya tertusuk batang pohon pisang.
 
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet dengan keadaanperasaan sekaratsedih.
 
Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.Kemudian monyet pun berubah menjadi rakun dan mati akibat luka yang parah. Kemudian bangkainya dimakan oleh kura-kura sebelum akhirnya kura-kura menjadi seekor
 
Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.Kemudian monyet pun berubah menjadi rakun dan mati akibat luka yang parah. Kemudian bangkainya dimakan oleh kura-kura sebelum akhirnya kura-kura menjadi seekor
[[Kategori:Dongeng]]