Mitologi Yunani/Kisah Cinta/Afrodit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alagos (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 36:
Apollodoros juga menyebutkan kemungkunan orang tua lainnya untuk Adonis. Adonis bisa jadi adalah putra Kiniras, putra Megassares, dengan Metharme, putri Pigmalion. Adonis juga memiliki seorang saudara, bernama Oksiporos, serta tiga saudari - Orsedike, Laogore dan Braisia. Saudari-saudarinya menikah dengan orang asing dan tinggal di Mesir, sebagai hukuman dari Afrodit.
 
Akan tetapi Apollodoros berpendapat bahwa Theias, raja Assyria, adalah ayah Adonis, sedangkan ibunya adalah Smirna, anak perempuan Theias sendiri. Penyair Romawi, Ovidius, menyebut ayahnya Kiniras, dan ibunya Mirra, yang merupakan putri Kiniras. Nama Smirna dan MiraaMirra nampaknya sama, dan bermakna "pohon myrrh". Siapapun orang tua Adonis, kisah dari Apollodoros dan Ovidius intinya sama; anak perempuan Kiniras bersetubuh dengan ayahnya sendiri, dan para dewa menyelamatkannyamenyelamatkan Mirra/Smirna dari ancaman pembunuhan oleh ayahnya dengan cara mengubahnya menjadi pohon myrrh.
 
Sepuluh bulan kemudian, pohon myrrh itu terbuka dan mengeluarkan seorang bayi. Dewi Afrodit, yang kemungkinan paling berperan dalam hubungan intim Mirra dengan ayahnya, menyukai sang bayi, yang ia namai Adonis. Dia diam-diam menyembunyikan bayi itu di sebuah peti dan memberikannya kepada Persefone untuk dirawat.
 
Akan tetapi, Persefone juga menyukai bayi itu begitu ia membuka petinya. Akibatnya ia tak mau mengembalikan sang bayi kepada Afrodit. Zeus, ayah Afrodit dan Persefone, akhirnya turun tangan untuk menyelesaikan perseturuanperseteruan di antara kedua dewi itu. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga hidupnya Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga lainnya bersama Persefone, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
 
Menurut penulis Romwi, Hyginus, Zeus meminta Musai Kalliope menyelesaikan perseteruan antara Afrodit dan Persefone. Kalliope menyatakan bahwa Adonis harus menghabiskan setengah tahun bersama masing-masing dewi. Afrodit amat marah dengan keputusan itu sehingga ia memicu masalah di kalangan mainad, yang akhirnya membunuh penyayi asal Thrakia, Orfeus, putra Kalliope.
 
Adonis tumbuh menjadi seorang pemuda yang amat tampan. Ia menghabiskan banyak waktu untuk berburu di hutan bersama Afrodit. Apollodoros menyebut bahwa Artemis marah kepada Adonis sehingga sang dewi mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis. Ini kemungkinan karnakarena Afrodit pernah menyebabkan Hippolitos, putra Theseus, mati.
 
Ovidius memberikan penjelasan yang lebih lengkap. Eros/Cupid secara tak sengaja menembak Afrodit dengan salah satu panahnya, yang membuat Afrodit jatuh cinta kepada Adonis. Afrodit selalu mengiringi Adonis ketika sedang berburu, seringkali melarangnya memburu hewan liar di hutan. Suatu hari Afrodit membiarkan Adonis berburu sendirian menggunakan kereta perang Afrodit yang ditarik oleh angsa, menuju ke arah Siprus. Afrodit memperingatkan Adonis untuk berhati-hati dan tidak mengganggu hewan buas. Akan tetapi Adonis tak mengindahkan peringatan Afrodit.