Analisis/Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rtnf (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '==Istilah Arkais== <blockquote>Matahari telah hampir masuk ke dalam peraduannya. </blockquote> Peraduan adalah istilah arkais untuk tempat tidur / tempat peristirahatan.<ref>https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/peraduan</ref>'
 
Rtnf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
==Istilah Arkais==
Istilah arkais<ref>https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/arkais</ref> merupakan istilah-istilah kuno dalam Bahasa Indonesia yang sudah jarang digunakan pada saat ini. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 1938. Bahasa Indonesia pada saat itu cukup berbeda dengan Bahasa Indonesia yang kita kenal sekarang. Oleh sebab itu, kita akan banyak menemui istilah-istilah arkais yang digunakan pada novel ini.
 
===Peraduan===
<blockquote>Matahari telah hampir masuk ke dalam peraduannya.
</blockquote>
Peraduan adalah istilah arkais untuk tempat tidur / tempat peristirahatan.<ref>https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/peraduan</ref>
 
==Islam==
Meskipun genrenya percintaan, novel ini ditulis oleh seorang ulama tafsir Al Quran asal Minangkabau : Prof. Dr. Hamka. Oleh sebab itu, novel ini kental dengan unsur Islam.
 
===Matahari dan perintah alam gaib===
<blockquote>Matahari telah hampir masuk ke dalam peraduannya. Dengan amat perlahan, menurutkan perintah dari alam gaib.</blockquote>
Matahari ''mengikuti'' perintah dari alam gaib, sesuai dengan Al Quran (Surat Yasin, ayat 38).<ref>https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-36-ya%20sin/ayat-38</ref> Pada ayat itu dijelaskan bahwa pergerakan matahari merupakan salah satu ketetapan (perintah) Allah.
<blockquote>
(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
</blockquote>