Analisis/Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rtnf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rtnf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
Jauh di darat kelihatan berdiri dengan teguhnya [https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Lompobattang Gunung Lompo Batang] dan [https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bawakaraeng Bawa Kara Eng] yang hijau nampak dari jauh.
</blockquote>
 
===Pelabuhan Makassar===
<blockquote>
Kelihatan pula anggar baru, anggar dari pelabuhan yang ketiga di Indonesia, sesudah Tanjung Perak dan Tanjung Priok.
</blockquote>
 
===Kampung===
<blockquote>
Di tepi pantai, di antara [http://bisnissulawesi.com/pasar-kampung-baru-makassar-alam-bakal-disulap-jadi-pasar-modern-dilengkapi-fasilitas-nongkrong/ Kampung Baru] dan [https://id.wikipedia.org/wiki/Mariso,_Makassar Kampung Mariso]
</blockquote>
 
===Bantimurung===
<blockquote>
Jika disebut orang keindahan Bantimurung di Maros, di negerinya ada pula air mancur yang lebih tinggi.
</blockquote>
 
 
==Minangkabau==
Latar tempat bagian kedua pada novel ini, setelah Makassar, sebelum Tanah Jawa
===Gunung===
<blockquote>
Di kampungnya pun ada dua gunung yang bertuah pula, ialah Gunung Merapi dan Singgalang. Di Gunung Merapi ada talang perindu, di Singgalang ada naga hitam di dalam telaga di puncaknya.
</blockquote>
 
===Lagu daerah===
<blockquote>
Masih terasa-rasa di pikirannya keindahan lagu serantih yang kerap kali dilagukan ayahnya tengah malam.
</blockquote>
Hamka menyebutkan kembali mengenai "lagu serantih" ini dalam bukunya yang lain : Fakta dan Khayal Tuanku Rao.<ref>https://books.google.co.id/books?id=dIXgDwAAQBAJ&pg=PA230&lpg=PA230&dq=lagu+serantih&source=bl&ots=XwBxOt1Jxo&sig=ACfU3U3JSpLQbi5TppIT770aHL6Jesykew&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiG_5jT_5TyAhW-qksFHZdvCvUQ6AEwCXoECAgQAw#v=onepage&q=lagu%20serantih&f=false</ref>
<blockquote>
Lagu Serantih disebut lagu Baruh.
</blockquote>
Kata "Baruh" disini merujuk pada daerah Barus, di Sumatra.