Analisis/Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 5:
===Arc 1 : Makassar===
#Deskripsi latar : Makassar (Tepi pantai, Pulau Laya-Laya, orang Mandar, kota Mengkasar, lapangan Karibosi, Gunung Lompobatang, Gunung Barakaraeng, Pelabuhan Makassar, Kampung Baru, Kampung Mariso)
#Zainuddin, 19 tahun, mengingat pesan ayahnya yang sudah wafat. Ayahnya dulu pernah menjelaskan bahwa dia adalah orang Minang
#Flashback : Backstory ayah Zainuddin
##Tiga puluh tahun yang lalu, di
##Datuk suka menghabiskan harta warisan Sutan. Sedangkan Sutan sendiri dilarang untuk menggunakan harta warisan itu. Sutan ingin menggadaikan harta warisan itu untuk modal pernikahannya, namun tetap saja ditolak oleh Datuk. Padahal, harta warisan Sutan dijual oleh Datuk untuk biaya pernikahan anaknya sendiri.
##Saat pertemuan di "rumah besar" (rumah gadang) bersama dengan para mamak-mamak yang lain, Sutan berusaha untuk memprotes
##Seisi rumah ribut, banyak orang berusaha untuk menyerang Sutan, namun semuanya berhasil dikalahkan oleh Sutan.
##Pekik perempuan semakin menjadi-jadi karena banyaknya korban yang berjatuhan. "Amuk-amuk!" teriak orang kampung. Kentongan berbunyi. Penghulu kepala (kepala daerah) lekas diberi tahu. Penghulu suku pun tahu juga.
##Beberapa jam kemudian, Pendekar Sutan ditangkap. Datuk Mantari Labih akhirnya meninggal setelah beberapa jam ditikam.
##[[https://id.wikipedia.org/wiki/Landraad Landraad]] (pengadilan negeri zaman Hindia Belanda) melakukan sidang di Padang Panjang. Sutan mengaku terus terang atas kesalahannya, dia dihukum buang selama 15 tahun.
==Istilah Arkais==
|