Jermanik Kuno/Penemuan
Orang-orang paling awal datang ke Jerman dari Afrika melalui Asia barat kemungkinan sekitar sejuta tahun yang lalu. Mereka bukanlah manusia modern, melainkan manusia purba. Dari Afrika, mereka membawa serta pengetahuan tentang cara membuat perkakas batu Acheulean, dan penggunaan api. orang-orang awal ini membuat perkakas batu Acheulean hingga sekitar 200 ribu tahun yang lalu, ketika akhirnya mereka membuat perkakas Mousterian yang lebih efisien.
Ketika manusia modern pertama kali meninggalkan Afrika dan memasuki Eropa, mereka tiba sekitar 50 ribu SM, membawa serta kemajuan ilmu yang baru dari Afrika seperti penjinakan anjing, pakaian kulit, cara melukis, busur dan panah, serta cara memancing.
Bangsa India-Eropa bermigrasi ke Jerman dari Asia Tengah sekitar 2000 SM dan membawa lebih banyak lagi penemuan baru, misalnya kuda dan gerobak, cara menenun dan memintal, dan busur campur yang dapat digunakan sambil menunggang kuda. Mereka juga membawa serta ilmu peternakan.
Dengan bangkitnya Kekaisaran Romawi, bangsa Romawi (yang juga keturunan India-Eropa) mulai bertukar ilmu dengan orang-orang di daerah jajahan mereka di Asia Barat dan Mesir, dan membawa hal-hal baru untuk ditukarkan kembali dengan orang Jermanik di utara, antara lain anggur, tembikar, dan perkakas besi. Di bawah kekuasaan Romawi, Cologne di Jerman utara menjadi pusat industri baru kaca tiup.
Namun baru setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi, yaitu pada Abad Pertengahan, para cendekiawan mulai benar-benar memberikan kontribusi mereka sendiri kepada dunia. Berkat komunikasi yang terdorong oleh Kekaisaran Mongol yang luas, para cendekiawan Jermanik mulai mempelajari tentang kertas, percetakan, dan penyulingan dari Tiongkok dan Kekhalifahan Islam. Orang Jermanik berhasil menggunakan temuan-temuan ini untuk menciptakan bir bersoda, brendi, dan pada akhirnya mesin cetak Gutenberg dengan jenis yang dapat dipindahkan.