Life with Qur’an and Digital School

Life with Qur’an and Digital School

Oleh : Ainun Mubin Misbah N

Halo, namaku Rayana. Pagi ini adalah hari pertama aku kembali masuk sekolah setelah libur akhir semester.

Pukul 06.30, aku baru saja tiba di depan gerbang sekolah. Aku sengaja berangkat sekolah pagi-pagi sekali karena sekolahku menggunakan sistem screening digital untuk absensi kehadiran para siswa dan guru.

Aku adalah murid kelas 4 SD di Sekolah Digital Grandaya. Sebuah sekolah dasar yang memiliki fasilitas digital yang lengkap. Sekolahku juga memiliki beberapa kegiatan menarik yang tidak dimiliki oleh sekolah lain.

Saat berada di gerbang sekolah, aku berpapasan dengan sahabatku. “Hi, Kayla! Nice to meet you!” Rayana melambaikan tangan “Rayanaaa... Uwaw, aku kangennn bangeettt sama kamuuu!” Kayla memeluk sahabatnya. “Asik, jam tangannya keren nih ye,” canda Kayla.

Jadi, screening digital itu berguna untuk mengetahui siapa siswa dan guru yang paling disiplin dan paling cepat hadir di sekolah itu akan mendapatkan reward dari pihak sekolah.

Jam tangan pink yang aku gunakan ini adalah reward dari sekolah karena aku terpilih sebagai siswa paling disiplin di semester lalu. Aku selalu cepat datang ke sekolah dan tidak pernah terlambat sama sekali. Selalu ada hal-hal yang membuat aku semangat untuk datang ke sekolah.

Aku dan Kayla pun saling bergandengan tangan menuju tangga eskalator untuk naik ke atas. Kebetulan aula sekolah berada di lantai tiga.

Karena ini baru hari pertama masuk sekolah jadilah belum ada pelajaran. Para siswa dan guru hanya berkumpul di aula sekolah untuk mengikuti kegiatan Baca Tulis Al Qur’an.

Jadi, kegiatan Baca Tulis Al Qur’an ini adalah kegiatan di mana kami membahas Al Qur’an secara bersama-sama menggunakan aplikasi Al Qur’an digital yang dibuat oleh pihak sekolah.

Kami dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok ini terdiri dari satu guru dan beberapa siswa.

Aku membuka aplikasi Al Qur’an Digital yang ada di tabletku. Kemudian memperhatikan materi yang ada di layar dengan saksama.

Aplikasi Al Qur’an Digital ini punya pen khusus yang ketika kita menunjuk bacaan Al Qur’an, dia akan mengeluarkan suara secara otomatis.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa mendeteksi apakah bacaan kita itu sudah benar atau masih ada yang salah ketika kita mulai membaca Al Qur’an.

Kalau bacaan kita benar dalam sebuah ayat maka di aplikasi Al Qur’an Digital ini otomatis akan muncul tanda berwarna hijau. Sebaliknya, jika bacaan kita salah maka akan muncul tanda berwarna merah. Kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki bacaan kita sebanyak tiga kali.

Di akhir kegiatan Baca Tulis Al Qur’an ada hadiah berupa cokelat untuk anak-anak yang mendapatkan nilai tertinggi. Dalam setiap kelas terpilih satu orang anak. Kayla terpilih menjadi perwakilan anak kelas 4 yang mendapatkan hadiah.

Selain Baca Tulis Al Qur’an, juga ada kisah para nabi dan beberapa bacaan anak islami di dalam aplikasi tersebut.

Tak terasa hari ini berjalan begitu singkat. Sebelum salat zuhur ternyata semua kegiatan di aula sudah selesai.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini mendapat keberkahan dan kemuliaan di sisi-Nya. Aamiin,”. begitu kalimat penutup yang diucapkan oleh Ibu Kepala Sekolah.

Para siswa pun bersalaman dengan ibu kepala sekolah dan para guru sebelum pulang. Aku mengisi absensi kepulangan kemudian pulang ke rumah dengan riang gembira.

  1. ProyekYuwanaMWID #CerpenAnak #Literasi