Mesir Kuno/Arsitektur/Rumah
Sebagian besar orang Mesir tinggal di rumah yang kecil. Rumah mereka dibangun dari bata lumpur, dengan tiang kayu untuk menopang atap datar dari lumpur.
Pada cuaca panas, orang biasanya tidur dan bekerja di atas atap untuk memperoleh angin sepoi-sepoi. Untuk naik ke atas, biasanya digunakan tangga.
Rumah ini hanya memiliki satu ruangan, yang dihuni oleh seluruh keluarga. Ruangan tersebut gelap dan pengap, serta lebih digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang, dan orang Mesir lebih sering berada di luar, kecuali pada hari yang panas di mana mereka biasanya tidur di dalam untuk mengindari panasnya matahari.
Di dalam rumah, tidak terdapat banyak perabotan. Ada tikar jerami sebagai karpet di atas lantai, yang berupa tanah liat. Terkadang ada bangku kayu kecil atau ranjang kayu.
Di depan rumah biasanya terdapat halaman dengan tembok tinggi di sekelilingnya. Di halaman, orang memasak dengan kompor tanah liat, makan malam, menenun benang rami menjadi kain linen, serta melakukan banyak hal lainnya. Hewan peliharaan sperti kambing dan ayan juga ada di halaman.
Rumah Mesir kuno tidak dilengkapi kamar mandi sehingga orang harus mandi di sumber air di luar rumah. Terkadang mereka menaruh pot kencing di dalam rumah, lalu mengosongkannya di luar rumah. Beberapa orang membuat kakus di pojok halaman. Tidak ada sumber air di dalam rumah sehingga biasanya orang menyuruh budak atau anak mereka pergi ke sumur desa untuk mengambil air.
Sementara itu di daerah miskin, biasanya hanya terdapat satu halaman untuk beberapa rumah, yang masing-masingnya terdiri atas satu kamar. Akibatnya orang miskin harus berbagi halaman dengan keluarga lain, terkadang sampai bertengkar. Lebih dari itu, seringkali satu kamar dihuni oleh beberapa keluarga.