Mitologi Perbandingan/Kuda Putih/Iran

Dalam Zoroastrianisme, salah satu dari tiga representasi Tishtrya, hipostasis dari bintang Sirius, adalah kuda putih jantan (dua lainnya adalah pria muda dan banteng). Sang dewa memakai wujud ini selama 10 hari terakhir pada tiap bulan dalam kalender Zoroaster, dan juga dalam pertarungan kosmogoni memperebutkan kendali atas hujan. Dalam kisah ini,[1] yang terdapat dalam himne Avesta kepada Tishtrya, sang dewa melawan, iblis kemarau, yang muncul dalam wujud kuda hitam jantan.[2]

Tishtrya bertarung melawan Apaosha

Kuda putih juga disebutkan menarik kereta perang dewata, misalnya Aredvi Sura Anahita, yang merupakan dewa air Avesta. Melambangkan beragam bentuk air, empat kudanya memiliki nama "angin," "hujan," "awan," dan "hujan salju."[3].

Catatan kaki

sunting
  1. Yasht 8.21-29
  2. Brunner, Christopher J. (1987). "Apōš". Encyclopaedia Iranica. 2. New York: Routledge & Kegan Paul. hlm. 161–162 
  3. 'Yasht 5.120