Picus adalah dewa hutan minor.

Picus memiliki kekasih yaitu seorang nimfa bernama Canens. Namun Kirke sang penyihir jatuh cinta pada Picus. Karena sudah memiliki kekasih, Picus menolak cinta Kirke, yang menjadi marah dan mengubah Picus menjadi burung pelatuk. Canens sendiri bunuh diri setelah Picus berubah menjadi burung. Pada masa kini, Picus menjadi nama ilmiah bagi burung pelatuk.

Burung pelatuk merupakan burung yang keramat bagi dewa Mars. Picus disebutkan memiliki kemampuan meramal masa depan.

Dalam Aeneid karya Vergilius, Picus merupakan raja Italia awal dan putra Saturnus. Picus menjadi ayah Faunus dan kakek Latinus. Suku Picent mengambil nama etnis mereka dari nama Picus.