Mitologi Yunani/Herakles/Deianeira

Herakles tinggal di istana Raja Oineus di Kalidon. Di sana dia jatuh cinta pada Deianeira, putri sang raja. Deianeira adalah saudari Meleagros, seorang pahlawan. Ketika Herakles pergi ke dunia bawah untuk menangkap Kerberos, dia bertemu dengan arwah Meleagros, yang merupakan satu dari dua arwah yang tidak takut dengan kehadiran Herakles. Meleagros dan Herakles pernah bertualang bersama-sama dalam mencari bulu domba emas dengan Iason. Di dunia bawah, Herakles berjanji pada Meleagros untuk menikahi Deianeira.

Herakles mengalahkan Akhelus.

Deianeira diminati oleh banyak pelamar, salah satunya adalah dewa sungai, Akhelus. Untuk mendapatkan Deianeira, Herakles mesti bertarung dengan Akhelus, yang mampu mengubah wujudnya. Ketika melawan Herakles, Akhelus berubah menjadi manusia berkepala banteng, lalu berubah menjadi ular. Setiap kali berubah, Akhelus terus dikalahkan oleh Herakles. Akhelus kemudian berubah menjadi banteng dan Herakles mematahkan tanduknya. Akhelus akhirnya menyerah dan Herakles memberikan kembali patahan tanduknya. Akhelus menukar patahan tanduknya dengan tanduk Amaltheia, yang berisi persediaan buah-buahan dan minuman tak terbatas, yang dikenal sebagai Kornukopia. Setelah mengalahkan Akhelus, Herakles pun menikahi Deianeira.


Herakles memanah Nessos.

Ketika tinggal di Kalidon, Herakles menolong Oineus dalam perang melawan kerajaan tetangganya. Herakles menaklukan kota Ephyra di Thesprotia (bagian dari Epiros). Raja Filas memiliki seorang putri yang bernama Astiokhe, yang berhubungan seksual dengan Herakles. Astiokhe lalu melahirkan seorang putra yang diberi nama Tlepolemos.

Dikatakan bahwa ketika itu, Herakles mengirim tiga orang putranya dari para putri Raja Thespios ke kota Thebes. Tujuh putranya tetap berada di Thespiai bersama kakek mereka, sedangkan sisanya (40 orang) bermigrasi ke pulau Sardinia.

Setelah kembali ke Kalidon, perjamuan kemenangan digelar untuk menghormati Herakles. Herakles secara tidak sengaja membunuh pembawa gelas sang raja yang bernama Eunomos, putra Arkhiteles. Meskipun raja dan ayah Eunemos memaafkan sang pahlawan, karena kejadian itu adalah kecelakaan. Namun Herakels tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Oineus tidak mau menghukum Herakles, karena itu Herakles menghukum dirinya sendiri dan mengasingkan diri. Dia meninggalkan Kalidon bersama istrinya.

Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Kentaur bernama Nessos, yang menawarkan untuk membawa Deianeira menyeberangi sungai Evenos. Ketika Deianeira mencapai seberang sungai, Nessos mecoba memperkosanya. Herakles sedang berada di tengah sungai ketika dia mendengar teriakan istrinya. Herakles langsung memanah Nessos dengan menggunakan panah beracunnya. Nessos terkena panah Herakles dan dia pun sekarat. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Deianeira bahwa darahnya keramat dan mampu menjadikan Herakles setia pada Deianeira selamanya. Deianeira tidak sadar bahwa darah Nessos sudah terkontaminasi racun Hidra.