Mitologi Yunani/Wangsa Aiolos/Sisifos

Sisifos adalah pendiri sekaligus raja di Efira (Korinthos). Dia adalah putra Aiolos dan Enarete. Dia merupakan saudara Kretheus, Athamas, Perieres dan Salmoneus. Sisifos menikahi Pleiad Merope dan menjadi ayah Glaukos, Ornition, Thersandros, dan Almos.

Hukuman Sisifos.
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

Sisifos adalah orang yang mempelopori penyelenggaraan Pesta Olahraga Tanah Genting, yang dia gelar untuk menghormati Melikertes, putra Athamas dan Ino.


Sisifos terkenal akan kecerdasannya, dan memiliki reputasi sebagai salah satu manusia paling cerdik yang pernah ada. Dia berhasil menemukan ternak yang telah dicuri oleh Autolikos, salah satu pencuri paling lihai di dunia. Sebagai balasan atas perbuatan Autolikos, Sisifos menyetubuhi anak perempuannya, Antikleia.

Beberapa penulis menyebutkan bahwa Odisseus adalah putra Sisifos, bukan putra Lairtes, yang merupakan suami sah Antikleia. Pendapat ini muncul karena Odisseus tumbuh menjadi orang yang amat cerdik sehingga diduga bahwa dia mewarisi keceerdasarnnya dari Sisifos.

Meskipun demikian, pendapat tersebut cukup meragukan. Odisseus pernah bertempur dalam Perang Troya, dan Sisifos juga memiliki keturunan langsung yang bertempur dalam konflik itu, yaitu Sarpedon, pemimpin Likia yang membantu Troya. Namun Sarpedon adalah anak dari cicit Sisifos. Sisifos juga memiliki cucu yaitu Bellerofon sang pahlawan, yang hidup sezaman dengan Perseus sebelum masa Odisseus.


Suatu hari Zeus menculik Aigina, putri dewa sungai Asopos, dan membawanya ke pulau Oinoni atau Oinopia (kelak diberi nama pulau Aigina). Sisifos melihat kejadian itu sehingag ia pun memberitahukannya pada Asopuos, yang sedang bingung mencari ke mana perginya putrinya. Karena Asopos memperoleh informasi dari Sisifos, Zeus pun harus mengusir Asopos dengan petirnya supaya berhenti mencari putrinya.

Sementara itu, akibat ikut campur dalam penculikan Aigina, Zeus menjadi marah pada Sisifos. Zeus pun menyuruh Thanatos, dewa kematian, untuk mengurung Sisifos di Tartaros. Namun Ketika Thatanos hendak merantai Sisifos, Sisifos terlebih dahulu meminta Thatantos mencoba dahulu rantai tersebut untuk menunjukkan cara kerjanya. Setelah Thanatos merantai dirinya sendiri, Sisifos menguncinya sehingga Thanatoslah yang malah terjebak. Hal ini menyebabkan tidak ada manusia yang bisa mati. Ares, yang merasa kesal karena tidak ada manusia yang mati dalam pertempuran, akhirnya membebaskan Thanatos, yang kemudian membuat Sisifos mati.

Sebelum Sisifos mati, dia meminta istrinya untuk tidak menguburnya dan melemparkan mayatnya ke tengah keramaian, yang dituruti oleh istrinya. Setelah mati dan sampai di dunia bawah, Sisifos membujuk Persefon, ratu dunia bawah, untuk mengizinkannya keluar sebentar ke alam manusia dan menyuruh istrinya memberi penguburan yang layak. Persefon mengizinkanya dan Sisifos pun kembali ke Efra. Namun setelah bebas, Sisifos malah menolak untuk kembali ke dunia bawah dan ingin tetap di alam manusia. Akhirnya Sisifos dibawa ke Tartaros secara paksa oleh Hermes.

Di Tartaros, Sisifos dihukum untuk mengangkat batu besar ke atas bukit. Setelah sampai di atas, batu tersebut akan menggelinding kembali ke bawah dan Sisifos harus mengangkatnya lagi dan lagi.

Dalam Fabulae, Hyginus menuturkan penyebab lainnya mengapa Sisifos dihukum. Diceritakan bahwa ada perseteruan antara Sisifos dan saudaranya Salmoneus. Sisifos pergi ke orakel Apollo di Delphi untuk mencari tahu cara membunuh saudaranya. Orakel menjawab bahwa anak-anak dari Tyro, putri Salmoneus sendiri, yang dapat membuatnya mati.

Maka dari itu Sisifos memperkosa Tyro hingga wanita itu melahirkan sepasang putra kembar. Tyro mengetahui ramalan itu dan membunuh kedua putranya supaya ramalan itu tak terhadi. Kematian mereka membuat Sisifos melakukan sesuatu yang menyebabkan para dewa tak senang sehingga ia dihukum di Tartaros. Tidak jelas tindakan apa yang diperbuat Sisifos sehingga para dewa marah.

Templat:MY-Wangsa