Mitologi Yunani/Pencarian Bulu Domba Emas/Tugas di Kolkhis
Sesampainya di Kolkhis, Iason segera menemui sang raja, Aietes. Iason berkata pada Aietes bahwa dia mau mengambil bulu domba emas dan membawanya ke Iolkos. Aietes, yang sudah menganggap bahwa bulu domba emas itu miliknya, enggan memberikannya dengan cuma-cuma. Ia mau Iason melakukan tiga buah tantangan sebelum dirinya rela memberikan bulu domba emas itu.
Melihat tantangan yang diberikan, Iason jadi patah semangat. Tapi Hera tidak berdiam diri. Hera menghampiri Afrodit dan memintanya untuk membuat putri Aietes, Medeia, agar jatuh cinta kepada Iason. Afrodit setuju dan memerintahkan Eros untuk menembakkan panah asmara kepada Medeia. Medeia pun jatuh cinta kepada Iason.
Medeia adalah seorang penyihir, pemuja dewi Hekate (dewi sihir) dan bantuan yang bisa diberikannya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Iason.
Ketika Medeia melihat Iason pertama kali, dia langsung jatuh cinta pada Iason. Medeia menawarkan bantuannya asalkan Iason mau bersumpah agar menjadi miliknya selamanya. Iason tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Medeia pun membantu Iason.
Tugas yang diberikan raja Aietes merupakan satu paket tugas. Yang pertama, Iason diperintahkan untuk membajak ladang dengan menggunakan dua ekor Khalkotaur, yaitu banteng yang kuku kakinya dari perunggu dan menyemburkan api. setelah itu ia diberikan sekantong benih. ia diperintahkan untuk menebar benih itu di tanah yang sudah dicangkul lalu memanennya dalam sehari.
Iason bergegas menjalankan tugasnya. Medeia menolongnya dengan memberikan sebuah salep, yang setelah Iason oleskan ke seluruh tubuh, membuat tubuh Iason menjadi anti api. Dengan mudah Iason membajak sawah itu. dan ketika ia hendak menaburkan benih, ia menyadari bahwa benih itu bentuknya sangat aneh. saat benih itu ditaburkan, tiba-tiba setiap benih itu langsung tumbuh menjadi para Spartoi, yaitu sekumpulan prajurit berbaju besi lengkap yang siap berperang. Ternyata benih itu adalah gigi-gigi Naga.
Medeia langsung memberitahu Iason apa yang harus ia lakukan. Setelah diberitahu Medeia, Iason melempar salah satu Spartoi itu dengan batu. Spartoi yang terkenal lemparan mengira Spartoi disebelahnyalah yang menyerang, akhirnya semua Spartoi itu saling serang satu sama lain, hingga tak satupun Spartoi yang tersisa.
Kini Iason harus menghadapi tugas yang sulit. Mengambil sendiri bulu domba emas dari tempatnya yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur. Naga itu milik Ares, jadi jika dibunuh bisa menimbulkan kemarahan sang dewa perang.
Medeia lalu mengeluarkan sebuah ramuan yang sangat berguna, ramuan penidur. Iason menghampiri sang naga di malam hari dan menyemprotkan disemprotkanlah ramuan itu ke muka sang naga. Sang naga langsung tertidur dan Iason bisa dengan mudah mengambil bulu domba emas.
Ketika Iason mau bergegas pulang ke Iolkos, Medeia minta diajak. Karena ia sudah bersumpah untuk jadi milik Medeia selamanya, iason pun setuju. Tapi entah kenapa, Medeia mengajak adiknya, Apsirtos.
Sang raja marah karena ia menganggap Iason telah menculik kedua anaknya. maka dari itu, ketika kapal Argo mulai berlayar, sang raja mengejarnya bersama armada kerajaan. Para Argonaut panik karena dengan kecepatan seperti ini pasti mereka akan tersusul. Medeia kembali menunjukkan kegilaannya. Ia langsung berdiri membawa adiknya dan sebilah pedang. Ayahnya dari belakang melihat Medeia dan Apsirtos.
Lalu tiba-tiba Medeia menggorok leher adiknya. Darah terpancar kemana-mana. Bukan hanya itu, ia juga langsung memutilasi mayat Apsirtos hingga menjadi potongan-potongan kecil. kemudian potongan-potongan tubuh itu ia tebar di lautan di belakang kapal Argo.
Para Argonaut tetap mendayung sambil kebingungan dengan apa yang dilakukan Medeia. Sang raja dan pasukannya berhenti untuk mengumpulkan potongan jenazah Apsirtos. Maka bebaslah para Argonaut dari kejaran Aietes.