Mitologi Yunani/Perang Argos-Thebes/I/Masa Perang
Pasukan Argos berhenti sejenak di Nemeia untuk mencari air. Di sana mereka bertemu seorang pengasuh dan bayi bernama Ofeltes. Pengasuh tersebut meninggalkan bayinya sebentar untuk menunjukkan letak mata air pada pasukan Argos. Pada saat itulah datang seekor ular berbisa dan menggigit sang bayi sampai mati. Amfiaraos melihat kejadian ini sebagai pertanda buruk bagi ekspedisi mereka. Pasukan Argos lalu melaksanakan pesta olahraga untuk memperingati pemakaman sang bayi dan di kemudian hari dikenal sebagai Pesta Olahraga Nemeia.
Ketika mereka tiba di Thebes, Adrastos mengirim Tideus ke dalam kota sebagai duta. Tideus meminta Eteokles untuk menyerah dan menantang para prajurit Thebes untuk berduel satu lawan satu. Para prajurit Thebes pun maju satu persatu dan Tideus menghabisi mereka. Eteokles kemudian menyuruh lima puluh prajurit untuk menyerang Tideus di luar kota Thebes. Tideus membunuh mereka semua kecuali Maion, yang disuruhnya untuk memberitahu raja apa yang terjadi.
Di Thebes, Teiresias sang peramal memberitahu bahwa Thebes akan kalah kecuali Menoikios putra Kreon mengorbankan dirinya untuk dewa Ares. Kreon tidak mau putranya dikorbankan dan melarang siapapun mengurbankan Menoikios. Namun Menoikios sadar diri, dia mendengar ramalan dan mengorbankan dirinya sendiri supaya Thebes bisa menang.
Dan perang pun dimulai. Ketujuh pemimpin Argos menyerang tiap-tiap dari tujuh gerbang Thebes. Tetapi pertahanan tiap gerbang dipimpin oleh pahlawan Thebes. Astakos, seorang bangsawan Thebes, memiliki empat putra dan kesemuanya tidak kalah hebat dibandingkan para pahlawan Argos. Keempat putra Astakos antara lain Amfidokos (Asfodikos), Ismaros, Leades, dan Melanippos. Selain mereka, ada juga Perklimenos, putra Poseidon.
Kapaneus adalah yang pertama berhasil menerobos tembok pertahanan Thebes. Namun dia malah menyombong bahwa Zeus sekalipun tidak bisa mencegahnya menaklukan Thebes, karena kesombongannya, Zeus langsung membunuh Kapaneus dengan petirnya. Di bagian Thebes lainnya, Melanippos berhasil mmebunuh Mekisteus, sedangkan Hippomedon ditewaskan oleh Ismaros, dan Eteklus dibunuh oleh Leades atau oleh saudaranya Megarios. Sementara Parthenopaios dibunuh oleh Periklimenos atau Amfidokos.
Tideus berhasil membunuh Melanippos, namun dia juga terluka parah dalam usahanya. Tadinya Athena hendak menyelamatkannya dan menjadikannya abadi karena Tideus adalah kesayangan Athena, namun Amfiaraos menipu Tideus dan berkata bahwa luka Tideus akan sembuh bila Tideus memakan otak Melanippos, dan Tideus menurut pada kata-kata Amfiaraos. Tidak lama kemudian Athena tiba dengan membawa obat dan dia kaget ketika melihat Tideus sedang malahap otak Melanippos. Athena merasa jijik dan membiarkan Tideus mati.
Periklimenos mengejar Amfiaraos, masing-masing menggunakan kereta perang. Zeus melihat bahwa Periklimenos hendak melemparkan tombaknya ke punggung Amfiaraos. Karena Amfiaraos adalah peramal kesayangannya, Zeus pun menolong Amfiaraos. Zeus membuat bumi terbuka dan menelan Amfiaraos beserta kereta perangnya.
Polineikes dan Eteokles berhadapan satu lawan satu. Dalam duel ini, mereka saling membunuh dan keduanya mati.
Pada akhirnya pasukan Argos dikalahkan, dan satu-satunya pemimpin Argos yang selamat adalah Adrastos. Dia berhasil kabur karena menunggang Arion, kuda yang sangat cepat. Adrastos lalu kabur ke kota Athena.