Mitologi Yunani/Perang Troya/Tiba di Troya

Di antara para prajurit yang bergabung dalam pasukan Yunani, yang terhebat adalah Akhilles, pemimpin pasukan Mirmidon, Aias, pemimpin pasukan Salamis, Diomedes, pemimpin pasukan Argos, dan Odisseus, raja cerdas dari Ithaka.

Para pahlawan dalam Perang Troya. Dari kiri ke kanan: Agamemnon, Akhilles, Nestor, Odisseus, Diomedes, Paris, Menelaos.

Putra sulung raja Priamos, Hektor, adalah panglima perang pasukan Troya. Hektor adalah prajurit terbaik di Troya. Hektor tahu dia ditakdirkan untuk mati dalam perang, namun sebagai pewaris tahta dan putra tertua raja, dia tetap menjalankan tugasnya untuk mempertahankan Troya, meskipun perang ini dimulai oleh adiknya. Wakil Hektor sekaligus prajurit kedua terhebat di Troya adalah Aineias, putra Afrodit dan Ankhises. Sementara di pihak sekutu Troya, jenderal yang terkenal adalah Sarpedon, pemimpin Likia dan putra Zeus dan Deïdameia, serta Glaukos, putra Hippolokhos.

Sebelum armada Yunani berlabuh di Troya, Menelaos dan Odisseus datang ke Troya dan meminta supaya Helene dikembalikan. Beberapa sesepuh Troya, termasuk Antenor dari Dardania mendukung supaya Helene dikembalikan supaya tidak terjadi perang. Namun Paris tidak mau mengembalikan Helene. Paris didukung oleh Antimkahos, sesepuh Troya lainnya. Antimakhos bahkan sempat berencana membunuh Menelaos dan Odisseus kalau saja tidak dihentikan oleh Antenor.

Menelaos kembali ke kapal dan memberitakan bahwa perang tidak terhindarkan. Kapal-kapal Yunani pun berlabuh di pantai Troya namun tak ada yang mau turun karena diramalkan bahwa prajurit yang pertama menginjakkan kaki di tanah Troya akan mati pertama kali.

Odisseus kembali menggunakan akalnya. Dia melompat dari kapal dan mendarat di pantai Troya. Melihat Odisseus melompat, Protesilaos, yang berpikir Odisseuslah yang akan terkena takdir itu, akhirnya turun dari kapal dan langsung menyerang pasukan Troya. Padahal Odisseus telah terlebih dahulu melemparkan perisainya ke tanah sehingga dia mendarat di atas perisai, dan Protesilaoslah yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah Troya. Maka Protesilaos pun mati oleh Hektor setelah sebelumnya sempat menghabisi beberapa prajurit Troya.

Pasukan Yunani dan Troya saling menyerang. Akhilles juga maju ke medan tempur. Prajurit Troya pertama yang dihadapi Akhilles adalah Kiknos, putra Poseidon. Akhilles mencoba menusuk Kiknos dengan tombak dan pedangnya namun ternyata Kiknos kebal terhadap senjata, akhirnya Akhilles menyerangnya dengan tangan kosong dan mencekiknya sampai mati.


Odisseus tidak pernah memaafkan Palamedes yang telah membongkar tipu dayanya dan membahayakan bayinya. Odisseus pun merancang sebuah rencana untuk menjatuhkan Palamedes. Odisseus, dengan bantuan Diomedes, membuat surat palsu yang seakan ditulis oleh raja Priamos untuk Palamedes. Odisseus juga secara diam-diam menaruh emas di tenda Palamedes. Akibatnya, Palamedes dituduh melakukan kerjasama dengan pihak Troya. Palamedes pun dihukum mati oleh pasukan Yunani.

Dalam versi lainnya, Odisseus dan Diomedes menenggelamkan Palamedes ketika dia sedang memancing.