Mitologi Yunani/Perjalanan Pulang Odisseus/Ternak Dewa Matahari
Cuaca buruk membuat kapal Odisseus tak bisa berlayar. Mereka terpaksa bertahan di pulau Thrinakia. Odisseus melarang mereka untuk membumuh dan memakan hewan ternak milik dewa matahari, Helios. Meskipun mereka membawa banyak persediaan makanan dari pulau Kirke, namun angin buruk terus bertiup dan setelah sebulan persediaan makanan mereka pun habis.
Odisseus memutuskan untuk pergi dan berdoa pada para dewa supaya cuaca buruknya berhenti. Selama Odisseus pergi, Eurilokhos menghasut kawan-kawannya untuk menyembelih ternak milik Helios. Menurutnya lebih baik mati di laut daripada mati kelaparan. Dia mengajak mereka untuk mengonsumsi ternak di pulau itu dan nantinya memberi kurban para Helios supaya Helios tidak marah. Para kru terhasut dan memakan beberapa ekor hewan ternak itu. Mereka kemudian memberikan kurban, namun ternyata persembahan mereka tidak diterima.
Dewa Helios marah atas tindakan anak buah Odisseus. Dia mendatangi Zeus dan meminta supaya mereka dihukum. Zeus pun terpaksa untuk setuju.
Ketika Odisseus kembali, dia mendapati bahwa anak buahnya telah melanggar larangannya. Dia pun memarahi mereka. Namun mereka beralasan bahwa lebih baik mati di laut daripada mati kelaparan.
Besoknya, cuaca sudah membaik dan kapal Odisseus pun berangkat. Setelah beberapa jam meninggalkan pulau, tiba-tiba bertiup angin kencang dan terjadilah badai yang mengerikan. Angin kencang itu menggiring kapal kembali menuju Kharibdis, pusaran air raksasa. Zeus menghantamkan petirnya pada kapal Odisseus. Kapal itu hancur dan semua anak buah Odisseus tenggelam. Banyak di antara mereka yang terhisap oleh Kharibdis.
Hanya Odisseus yang berhasil selamat dengan berpegangan pada sebuah lunas yang rusak. Selama beberapa hari, Odisseus terapung-apung di laut sebelum akhirnya terdampar di pulau Ogygia.