Moda Transportasi/Moda angkutan multimoda

Moda yang digunakan untuk angkutan multi moda yang paling banyak digunakan adalah kapal laut disusul dengan jalan raya dan kereta api. Trend angkutan barang dengan peti kemas meningkat dengan cepat karena intermodalitynya yang tinggi sehingga mempermudah bongkar-muat/handling dari barang yang mengakibatkan biaya angkutan secara keseluruhan menurun dengan drastis. Disamping itu keamanan dari barang juga lebih tinggi.

Kapal peti kemas

sunting
 
Kapal Colombo Express, salah satu kapal peti kemas yang terbesar yang dioperasikan oleh Hapag-Lloyd dari Jerman

Kapal peti kemas (Inggris: containership atau celullarship) adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki palka (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri.

Ukuran kapal petikemas

sunting

Kapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa jenis mulai dari kapal pengumpan sampai kapal post panamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal Ultra Large Container Vessel yang bisa mengangkut diatas 14.501 petikemas.

Kategori ukuran kapal petikemas
Name Capacity
(TEU)[1]
Contoh
Ultra Large Container Vessel (ULCV) lebih besar dari 14,501 Dengan panjang 397 m, lebar 56 m, draft 15.5 m, dan kapasitas diatas 15,000 TEU, Kapal Emma Maersk yang melampaui batas New Panamax class.[2] (Photo: The 15,000 TEU kapal Edith Maersk.)  
New panamax 10,000–14,500 Dengan lebar 43 m, kapal COSCO Guangzhou merupakan kapal yang tidak bisa melewati kolam pemindahan kapal di terusan Panama class yang lama tetapi bisa melalui pelebaran yang baru. (Photo: The 9,500 TEU kapal COSCO Guangzhou di dermaga pelabuhan Hamburg.)  
Post panamax 5,101–10,000
Panamax 3,001 – 5,100 Kapal dari kelas yang berada pada batas atas Panamax class, dengan panjang 292.15 m, lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.[3] (Photo: The 4,224 TEU MV Providence Bay melewati terusan Panama.)  
Feedermax 2,001 – 3,000 Kapal peti kemas sampai dengan 3,000 TEU biasanya disebut sebagai kapal pengumpan, dan biasanya dilengkapi dengan kran. (Photo: The 384 TEU kapal TransAtlantic sedang lego jangkar.[4])  
Feeder 1,001 – 2,000
Small feeder Up to 1,000

Saat ini galangan kapal Daewoo di Korea sedang membangun kapal peti kemas dengan panjang 400 meter untuk mengangkut 18.000 TEU untuk Mærsk line [5] 2.500 TEU lebih banyak dari Kapal Emma Mærsk line . Kapal besar in dibangun dengan pendekatan triple E[6] sebagai singkatan dari keekonomian (economy of scale), efisien dalam menggunakan bahan bakar (energy efficient) dan lebih berwawasan lingkungan (environmentally improved).

Ruang muatan kapal

sunting
 
Pandangan ke palka kapal petikemas yang dibagi dalam sel palka yang akan mempermudah bongkar muat peti kemas.

Efisiensi penggunaan ruang kapal menjadi kunci utama dalam angkutan petikemas melalui kapal, untuk itu ruang palka kapal dibagi atas beberapa sel yang lebarnya sepanjang satu peti kemas ukuran 40 kaki, sel dilengkapi dengan rel yang sedemikian sehingga mempermudah penyusunan peti kemas didalam palka. Penyusunan ini diperlukan untuk meningkatkan kestabilan muatan selama pelayaran.

Lashing peti kemas

sunting

Untuk menghindari muatan yang berada diatas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat pelayaran, maka muatan yang berada diatas palka diikat ke kapal sehingga walaupun kapal melalui badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak terjatuh ke laut.

Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu

  • System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat kekencangkan.
  • System kunci yang biasa disebut twist lock yang mengunci dua peti kemas yang berdampingan atau yang berada diatasnya.
  • System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar, yang merupakan perangkat penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar, penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat.

Kran kapal peti kemas

sunting

Kapal petikemas pengumpan biasanya digunakan untuk mengangkut peti kemas dari pelabuhan didaerah menuju pelabuhan utama (hub port), permasalahan timbul karena tidak semua pelabuhan yang berada didaerah khususnya pelabuhan-pelabuhan kecilyang dilengkapi dengan kran darat di pelabuhan sehingga untuk mengangkut petikemas keatas kapal harus menggunakan kran kapal.

Truk peti kemas

sunting
 
Suatu truk Volvo pengangkut peti kemas

Truk peti kemas disebut juga truk kontainer adalah kendaraan pengangkut peti kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta tempelan dimana peti kemas ditempatkan.

Petikemas yang dapat diangkut dengan truk petikemas adalah peti kemas 20 kaki dengan konfigurasi sumbu trailer/kereta tempelan 1-2.2-2.2 dengan total 5 sumbu dan petikemas 40 kaki dengan menggunakan trailer dengan konfigurasi sumbu 1-2.2-3.2 dengan total 6 sumbu. Ketentuan di Indonesia melarang untuk mengangkut dua petikemas ukuran 20 kaki pada trailer yang digunakan untuk untuk petikemas 40 kaki. Kecenderungan dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak terjadi pelanggaran jumlah sumbu pada truk petikemas bahkan diberapa daerah masih banyak ditemukan truk tronton dengan konfigurasi sumbu 1-2.2.2.2 digunakan untuk angkutan petikemas 20 kaki.

Persyaratan kendaraan penarik

sunting

Kendaraan penarik (tractor head) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 14 Tahun 2007 KM. 74 Tahun 1990 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas Di Jalan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. daya sekurang-kurangnya 5,5 Kilo Watt setiap ton dari jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan (JBKB);
  2. sumbu depan dengan ban tunggal dan sumbu belakang tunggal dengan ban ganda atau sumbu belakang ganda dengan ban ganda, yang dikonstruksi berdasarkan MST 10 ton;
  3. ban yang ukurannya sama dengan ukuran ban yang disahkan dalam sertifikat uji tipe;
  4. sistem rem, dapat berupa : 1) rem angin (full air); 2) rem kombinasi udara dan minyak (air over hydraulic brake).
  5. untuk angkutan peti kemas 45 kaki berukuran pendek, tanpa moncong;
  6. roda kelima (fifth wheel) yang dikonstruksi kuat menurut perhitungan teknis;
  7. dongkrak dengan kekuatan angkat sekurang-kurangnya 10 ton;
  8. alat pengontrol kendaraan;
  9. lampu isyarat warna kuning yang ditempatkan di atas kabin kendaraan;
  10. tanda peringatan di dalam kabin yang menunjukkan tinggi maksimum peti kemas yang diangkut dan mudah dilihat oleh pengemudi tanpa mengganggu pandangan ke depan.

Persyaratan kereta tempelan

sunting

Kereta tempelan adalah kereta tempelan rangka (chassis semi trailer), dan ban yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang disahkan dalam pengesahan rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor, harus :

  1. memiliki tinggi maximum kendaraan termasuk peti kemasnya tidak melebihi 4,2 meter;
  2. dilengkapi dengan sumbu dan ban ganda untuk peti kemas 20 kaki;
  3. dilengkapi dua sumbu dengan air bag suspension atau tiga sumbu (triple) dengan pegas daun (leaf spring suspension) dan wajib dilengkapi dengan ban ganda untuk peti kemas 40 kaki dan 45 kaki;
  4. menggunakan ban yang sama ukurannya;
  5. memiliki pesawat rem yang memenuhi persyaratan teknis dan dapat dikendalikan secara terpusat oleh pengemudinya;
  6. memiliki perangkat pengunci peti kemas (twist lock) yang memenuhi standar internasional (ISO) yang terpasang secara kokoh dan permanen pada kendaraan yang bersangkutan.

Kereta api petikemas

sunting
 
Kereta api peti kemas dua lapis.

Kereta api petikemas merupakan perangkat alat angkut petikemas yang efisien dan banyak digunakan dalam angkutan multimoda. Biasanya gerbong kereta yang digunakan untuk mengangkut peti kemas ukuran 40 kaki atau bisa juga digunakan untuk mengangkut 2 petikemas ukuran 20 kaki sekaligus dalam satu gerbong. Selain itu diberbagai negara maju bahkan kereta api digunakan untuk mengangkut dua lapis petikemas sekaligus atau yang disebut doublestack container train.

Referensi

sunting
  1. MAN Diesel, 2009, p.6.
  2. Julie Holt. Ebba Mærsk beats world record. Ingeniøren. URL diakses pada 11 June 2010.
  3. Reederei Blue Star GmbH (2011). Bay Class Overview. Reederei Blue Star Fleet. Reederei Blue Star GmbH. URL diakses pada 2011-03-05.
  4. Fearnresearch. Fearnley's Annual Review, 2004. (PDF) Fearnleys AS. URL diakses pada 2011-03-05.
  5. The Triple-E Maersk container ship will be the world's largest ship and the most efficient, [1] diunduh tanggal 1 Oktober 2011.
  6. Maersk Line contracts additional 10 Triple-E vessels, [2] diunduh tanggal 1 Oktober 2011