Moda Transportasi/Pengertian Multi Moda

Angkutan multimoda didalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda didefinikan sebagai:

Perpindahan moda kereta api ke jalan raya yang dapat juga dilakukan angkutan laut

Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.

Sedang OECD[1] mendefinisikan angkutan multi moda sebagai "Movement of goods (in one and the same loading unit or a vehicle) by successive modes of transport without handling of the goods themselves when changing modes" atau kalau diterjemahkan sebagai pergerakan barang (dalam satu unit muatan atau kendaraan) dengan moda dengan berbagai moda tanpa penanganan barang itu sendiri pada saat perpindahan moda. Peran angkutan multimoda ini merupakan komponen penting dari sistem logistik. Dan dalam dekade belakangan ini berkembang sangat pesat karena pergerakan barang semakin membutuhkan angkutan yang efisien dan dapat dilaksanakan dengan cepat, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang kemudian dinamakan multimoda.

Peran Transportasi Multi Moda Dalam Sistem Logistik

sunting

Pertumbuhan angkutan barang dalam beberapa dekade belakangan ini luar biasa sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengoptimasikan angkutan barang tersebut. Belum lama pemerintah memandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda yang mengawinkan undang-undang subsektor Jalan, Perkeretaapian dan Laut . Peraturan pemerintah ini dikeluarkan untuk mendukung sistem logistik nasional.

Peran angkutan multi moda berkembang sangat cepat dalam beberapa dekade belakangan ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan barang-barang konsumsi masyarakat dan mesin-mesin produksi. Pergerakan barang menjadi semakin jauh yang membutuhkan angkutan yang efisien dan dapat dilaksanakan dengan cepat, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang kemudian dinamakan Multi moda.

Moda dalam ukuran besar

sunting

Beberapa jenis barang yang diangkut dalam jumlah besar adalam curah cair/gas, curah padat yang menggunakan berbagai moda, serta moda peti kemas yang juga dapat diangkut dengan berbagai moda.

Kereta api curah

sunting
 
A BHP Billiton kereta api yang mengankut biji besi keluar dari Port Hedland, Western Australia menuju Newman, Western Australia

Kereta ukuran besar biasanya menggunakan lebar track 1435 mm, jarang menggunakan lebar 1067 mm seperti yang banyak digunakan di Indonesia pada kereta api babaranjang di Sumatera Selatan untuk angkutan batubara.

  • Australia
    • Rio Tinto Group—29,500 ton bijibesi—2.4 km, ditarik 3 lokomotip
    • BHP Billiton mengangkut biji besi dengan 336 kereta, 44,500 ton biji besi, over 3 km panjang, 6 sampai 8 lokomotip.
    • Leigh Creek mengangkut batubara—2.8 km, 161 kereta dan 2 lokomotip.[2][3]
  • Brazil
    • Vale Carajás Railway untuk angkutan biji besi dengan 330-kereta, sepanjang 3 km.[4]
  • China
    • Daqin Railway angkutan batubara—20,000 t, 3.2 km, 210 kereta
  • Indonesia (direncanakan)
    • Muara Wahau untuk batu bara ke pelabuhan Bengalon — 2196 m[5]
  • South Africa
    • Sishen–Saldanha railway kereta dengan lebar trak 1067mm — 4100 m[6]

Kapal minyak

sunting

Angkutan minyak dalam bentuk curah bisanya melalui moda pipa, moda kapal dan moda jalan, namun dalam jumlah yang sangat besar akan lebih menuntungkan dengan menggunakan pipa. Kapal minyak yang disebut juga dengan tangker dapat berukuran ratusan ribu ton.

  • 10,000–24,999 DWT: General Purpose tanker
  • 25,000–54,999 DWT: Medium Range tanker
  • 55,000–79,999 DWT: Long Range 1 (LR1)
  • 80,000– 159,999 DWT: Long Range 2 (LR2)
  • 160,000–319,999 DWT: Very Large Crude Carrier (VLCC)
  • 320,000–549,999 DWT: Ultra Large Crude Carrier (ULCC)

Kapal petikemas terbesar

sunting

Permintaan angkutan barang dalam jumlah besar akhirnya mendorong terbentuknya perusahaan-perusahaan logistik, diantaranya perusahaan yang berkembang menjadi besar adalah:

Top 20 perusahan petikemas diurut berdasarkan kapasitas, 23 Jan 2011
Perusahaan Kapasitas TEU [7] Number of ships
A.P. Moller-Maersk Group 2,150,888 545
Mediterranean Shipping Company 1,638,962 414
CMA CGM 1,100,007 384
American President Lines 589,879 147
Evergreen Marine Corporation 554,725 152
Hapag-Lloyd 541,811 124
COSCO 498,437 134
CSAV 469,428 128
Hanjin Shipping 448,051 98
China Shipping Container Lines 440,236 122
NYK Line 365,034 95
Mitsui O.S.K. Lines 363,188 94
Orient Overseas Container Line 353,338 77
Hamburg Süd 338,778 109
Zim Integrated Shipping Services 322,685 96
K Line 318,193 82
Yang Ming Marine Transport Corporation 313,379 77
Hyundai Merchant Marine 271,604 52
Pacific International Lines 227,649 126
UASC 199,082 50

Referensi

sunting
  1. OECD, Glossary of Statistical Terms, http://stats.oecd.org/glossary/detail.asp?ID=4303
  2. http://www.pomgonewalkabout.com/Page3.htm
  3. cite news |url=http://nla.gov.au/nla.news-article47597445 |title=Leigh Creek Coal Now Major Asset. |newspaper=The Advertiser (Adelaide, SA : 1931–1954) |location=Adelaide, SA |date=7 October 1954 |accessdate=3 October 2012 |page=3 |publisher=National Library of Australia}}
  4. http://www.vale.com.br/en-us/o-que-fazemos/logistica/ferrovias/estrada-de-ferro-carajas/pages/default.aspx
  5. Railway Gazette International November 2010, p56
  6. http://www.ihha2011.org/doc-pdf/heavy_haul_operations_south_africa.pdf
  7. Alphaliner Top 100: Jumlah kapal www.alphaliner.com/top100/.