Moda Transportasi/Transportasi Pipa

Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang melalui pipa. Biasanya digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah yang besar, tetapi dapat juga untuk mengangkut barang[1] yang dikemas dalam kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan kembali.

Contoh jaringan pipa.

Penggunaan angkutan pipa yang paling besar adalah untuk transportasi minyak mentah, minyak hasil pengolahan/refinery, gas alam ataupun untuk angkutan air kebutuhan industri ataupun ke perumahan.

Angkutan melalui pipa dilakukan untuk mengangkut material yang stabil, dan untuk menstabilkan material yang dapat berubah sifat bila dialirkan untuk jarak yang jauh melalui pipa terkadang harus dilakukan pemanasan, untuk material yang dapat membeku selama mengalir seperti minyak kelapa sawit, minyak mentah dari jenis tertentu ataupun didinginkan bila material tersebut dapat berubah sifat ataupun bentuk.

Komponen transportasi pipa

sunting

Ada beberapa komponen yang diperlukan dalam transportasi pipa untuk mendapatkan sistem transportasi pipa yang efektif dan efisien, yaitu:

Pipa transmisi

sunting

Dimensi pipa transmisi biasanya tergantung kepada jenis bahan yang diangkut, apakah dalam bentuk cairan, gas ataupun bahan padat, besarnya volume bahan yang diangkut dan kecepatan fluida melalui pipa tersebut. Pipa yang berukuran besar biasanya dibuat dari lembaran baja yang disambung dilas seperti spiral.

Jenis Bahan yang diangkut Diameter Bahan
Pipa utama Air 4" sampai 54"[2] Baja carbon
Pipa cabang Air 2" sampai 3"[3] PVC
Pipa Utama Gas Alam 6" sampai 48"[4] Baja carbon
Pipa Utama Minyak bumi 4" sampai 48" Baja carbon

Pompa penguat

sunting

Semakin jauh fluida bergerak di dalam pipa semakin rendah tekanan didalam pipa karena terjadi gesekan dengan permukaan dalam pipa, semakin kasar permukaan semakin cepat penurunan tekanan dalam pipa. Oleh karena itu untuk jarak perjalanan yang panjang dibutuhkan peningkatan tekanan kembali dengan menggunakan pompa penguat. Dalam hal angkutan bahan bakar atau gas, maka pompa penguat dapat menggunakan sebagian kecil dari bahan yang diangkut dengan menggunakan kompressor yang digerakkan dengan gas tersebut atau bahan bakar yang diangkut tersebut. Bila terdapat jaringan listrik maka kompressor biasanya digerakkan dengan motor listrik.

Dalam hal cairan dapat juga digunakan grafitasi untuk mengalirkan fluida tersebut bila hal itu didukung oleh geography yang tepat. Hal ini terkadang digunakan untuk tranportasi air minum yang memiliki sumber air baku di gunaung atau dataran tinggi sedangkan pelanggan berada di dataran rendah.

Stasiun pengendali

sunting
 
Sistem SCADA untuk pengendalian transportasi pipa

Untuk mengendalikan aliran fluida dalam pipa perlu digunakan perangkat pengendali dengan menggunakan berbagai indikator agar fluida yang diangkut dapat memenuhi kriteria kualitas tertentu, seperti tekanan dan volume tertentu yang sampai di pelanggan.

Sistem yang biasanya digunakan untuk pengendalian adalah SCADA yang merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition dimana volume fluida yang diangkut, tekanan kerja, pompa penguat dikendalikan serta katup/valve. Data tersebut ditransmisikan ke stasiun pengendali menggunakan perangkat komunikasi, jaringan telekomunikasi, serat kaca ataupun melalui satelit untuk perangkat yang terletak jauh dari jaringan telekomunikasi.

Penanganan fluida

sunting

Fluida tertentu untuk bisa dialirkan melalui pipa perlu dipanaskan ataupun didinginkan. Pemanasan dilakukan untuk menurunkan kekentalan/viskositas cairan dilakukan dengan mengalirkan uap air panas ataupun dengan pemanasan listrik, pemanasan terkadang diperlukan untuk transportasi minyak mentah tertentu atau minyak kelapa sawit. Pendinginan biasanya dilakukan untuk mengalirkan gas sehingga volume gas yang diangkut menjadi lebih kecil, ataupun untuk merubah gas menjadi cairan sehingga dapat dialirkan dengan lebih mudah.

Jenis pipa yang digunakan

sunting

Jenis pipa yang digunakan tergantung kepada beberapa faktor diantaranya: Jumlah/volume fluida yang diangkut; jarak angkut; jenis fluida yang diangkut (cair atau gas, korosif atau tidak, dll); tekanan fluida yang diangkut; kekentalan (viskositas) fluida yang diangkut.

Untuk angkutan fluida melalui pipa ditetapkan beberapa standar yang diantaranya digunakan di Indonesia sebagai acuan dalam desain dan perencanaan angkutan fluida melalui pipa yang menyangkut bahan yang digunakan untuk membuat pipa, kekuatan pipa terhadap muatan yang diangkut serta tekanan pada dinding pipa, sambungan yang digunakan termasuk tata cara pengelasan pipa, ketahanan terhadap korosi khususnya untuk angkutan bahan kimia. Diantaranya standar mancanegara yang ditetapkan antara lain adalah :

  • AISI: American Iron and Steel Institute
  • ANSI: American National Standards Institute
  • API: American Petroleum Institute
  • ASME: American Society of Mechanical Engineers
  • ASTM: American Society for Testing Materials
  • AWS: American Welding Society
  • BSI: British Standards Institution
  • DIN: Deutsches Institute for Normung
  • ISO: International Organization for Standardization
  • JIS: Japan Industrial Standards
  • KS: Korean Industrial Standards
  • MIL: Military Specifications and Standards
  • NF: Norm Francaise
  • SAE: Society of Automotive Engineers
  • UL: Underwriters Laboratory
  • UNS: Unified Numbering System

Sedangkan standar nasional Indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan diantaranya meliputi:

  • SNI 07-0068-1987 Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, Mutu dan cara uji.
  • SNI 07-0071-1987 Pipa baja las spiral, Mutu dan cara uji
  • SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng
  • SNI 06-0084-1987 Pipa PVC untuk saluran air minum, Mutu dan cara uji

Jaringan transportasi melalui pipa

sunting

Secara umum dapat diklasifikasi atas tiga kategori berdasarkan tujuan pelaksnaan angkutan melalui pipa:

Jaringan pipa pengumpul

sunting

Merupakan jaringan yang mengumpulkan cairan atau gas yang diangkut dari berbagai sumber ke pabrik pengolah atau fasilitas pengolahan. Jumlah pipanya banyak, diameter kecil dan jarak pendek. Sebagai contoh banyak digunakan diladang minyak untuk mengumpulkan minyak yang telah ditambang dari sumur-sumur yang tersebar disuatu kawasan.

Jaringan pipa utama

sunting
 

Merupakan pipa utama yang membawa cairan atau gas dalam jumlah yang besar, jarak jauh ke kota, antar negara bahkan antar benua. untuk bisa melaksanakan angkutan jarak jauh ini perlu ada beberapa stasiun kompresor untuk meningkatkan tekanan kembali sehingga bisa sampai lebih cepat. Sebagai contoh angkutan bahan bakar minyak dari Balongan ke Jakarta ataupun jaringan transmisi gas yang tersebar diseluruh Indonesia.

Peta Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated Hilir, Ruas Kepentingan Sendiri, dan Wilayah Distribusi Gas Kota[5] dikategorikan sebagai berikut :

  1. Kategori 1 (Open Access) adalah Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas berdasarkan rencana pembangunan Pemerintah danlatau Usulan Badan Pengatur danlatau usulan Badan Usaha dalam kerangka Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi yang pembangunan dan per~goperasiaannyad ilaksanakan oleh Badan Usaha melalui mekanisme lelang oleh Badan Pengatur.
  2. Kategori 2 (Dedicated Hilir) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kondisi insfrastruktur dalam kerangka Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi yang pengusulan, pembangunan dan pengoperasiaannya dilakukan oleh Badan Usaha sebagai kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk keperluan mengangkut gas milik sendiri ke konsumen akhir tertentu.
  3. Kategori 3 (Dedicated Hulu) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber Gas Bumi dan keperluan operasi lapangan sebagai fasilitas pengangkutan Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hulu.
  4. Katagori 4 (Kepentingan Sendiri) adalah ruas transmisi danlatau ruas Distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan ketersediaan lnfrastruktur yang dalam pengusulan, pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan oleh Konsumen Gas Bumi dalam rangka menyalurkan Gas Bumi untuk kepentingan Konsumen.
  5. Katagori 5 (Gas Kota) adalah Wilayah Jaringan Distribusi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kebutuhan kondumen rumah tangga danlatau pelanggan kecil berdasarkan rencana pembangunan Pemeriritah dalam rangka diversifikasi danlatau konservasi energi.

Jaringan Distribusi

sunting

Merupakan jaringan pipa yang mendistribusikan cairan atau gas menuju lokasi konsumsi, termasuk juga ketempat tujuan melalui pengemasan/packing. Sebagai contoh distribusi air minum atau gas rumah tangga di kawasan perkotaan. Pemerintah[6] akan membangun jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di empat kota yaitu Pekanbaru, Bangkalan, Jambi dan Prabumulih pada tahun 2012 mendatang.

Kebocoran

sunting
 

Kebocoran atau penyusutan angkutan melalui pipa jauh lebih rendah dari angkutan melalui kereta api atau diangkut dalam mobil tangki. Kebocoran pada angkutan pipa hanya antara 0,1 sampai 0,15 persen dari volume yang diangkut sedang melalui kereta api atau mobil tangki bisa mencapai antara 0,32 sampai dengan 0,49 persen dari total volume yang diangkut. Pengendalian terhadap kebocoran merupakan suatu hal yang paling penting dalam transportasi pipa karena sangat berbahaya pada material yang mudah terbakar ataupun material yang beracun. Kebocoran Bahan berbahaya dan beracun khususnya bahan bakar ataupun bahan bakar gas dapat sangat berbahaya bagi lingkungan.

Referensi

sunting
  1. Yiyuan Zhao, Thomas S. Lundgren, Characteristics Of A Freight Pipeline Transportation System, Department of Aerospace Engineering and Mechanics University of Minnesota, Minneapolis [1]
  2. Standar Pipeline Materials and Construction Specifications, Central Arkansas Water, 2011
  3. Standar Pipeline Materials and Construction Specifications, Central Arkansas Water, 2011
  4. The Transportation of Natural Gas, [2], diunduh tanggal 7 Septem,ber 2011
  5. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 0225 K/11/MEM/2010 Tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2010 – 2025
  6. 2012, Pemerintah Garap Jaringan Gas di 4 Kota, [3]