Penerbitan Buku/Pengeditan

Istilah pengeditan mengacu ke banyak hal. Dalam proses penulisan buku, acuan pertama istilah pengeditan adalah proses perbaikan naskah pada tahap penulisan. Pada tahap ini, umumnya penulis mengedit atau menyunting sendiri tulisannya hingga dipandang layak terbit. Setelah itu, penyuntingan berikutnya dilakukan oleh editor untuk memeriksa kembali naskah, termasuk juga menyesuaikannya dengan gaya selingkung penerbit. Pada tahap ini, editor dapat langsung memperbaiki tulisan jika perubahan yang dilakukan tidak terlalu esensial. Jika terjadi perubahan yang cukup signifikan, editor perlu mengomunikasikannya dengan penulis.

Penyuntingan berikutnya adalah penyuntingan pada ranah desain. Pada tahap ini, penyuntingan dilakukan terhadap aspek kegrafikaan, meliputi font, keterbacaan secara visual, ilustrasi, dan sebagainya. Setelah proses ini selesai, dilakukan pencetakan uji-coba atau dummy. Setelah buku dummy jadi, dilakukan penyuntingan tahap akhir yang sering juga disebut dengan proofreading atau uji-baca. Penyuntingan oleh editor, penyuntingan kegrafikaan, dan uji-baca ini, umumnya terjadi para proses penerbit dan atas koordinasi dari penerbit.