Premis sunting

Almeera, si penyihir cilik dengan kemampuannya mengatur rasi bintang tanpa sengaja salah memberi informasi yang berakibat fatal

Lakon sunting

  1. Almeera, si penyihir cilik
  2. Albern, teman Almeera
  3. Savirra, teman Almeera
  4. Evelyn, teman Almeera
  5. Lucas, teman Almeera

Lokasi sunting

Desa kecil di bawah kaki gunung

Cerita Pendek sunting

Si Penyihir Cilik sunting

“ Hiduplah seorang pemuda bernama Cygnus yang memiliki sahabat bernama Phaeton, putra Dewa Matahari, Helios. Pada suatu ketika, Cygnus dan Phaeton berlomba melintasi langit dengan menaiki kereta kuda terbang milik Dewa Apollo. Karena terlalu mendekati matahari, keduanya terbakar dan jatuh ke bumi. Cygnus selamat namun sayang nya ia melihat Phaeton mati dan tubuhnya terperangkap di dasar sungai Eridanus “ seorang gadis sedang menceritakan kisah dibawah pohon rindang dan ditemani semilir angin sore hari

“ Karena tidak mampu menjangkau tubuh Phaeton, Cygnus membuat perjanjian dengan Dewa Zeus untuk memberinya tubuh angsa. Dewa Zeus menyanggupi dengan syarat umur Cygnus hanya akan sependek umur angsa. Setelah itu, Cygnus berubah lalu menyelam ke sungai untuk membawa tubuh Phaeton dan memberinya penguburan yang layak. Dewa Zeus yang melihat pengorbanan Cygnus menjadi tergerak hati nya dan mengangkat Cygnus ke langit dalam wujud rasi bintang berbentuk angsa “ semua temannya bertepuk tangan begitu gadis di hadapan mereka menutup buku dan menunjuk langit sore yang cerah “ Nanti malam, akan terlihat rasi bintang Cygnus. Perhatikan terus langit bagian utara “ tuturnya dengan senyum yang merekah dan hal tersebut membuat teman-temannya bersemangat

Almeera, gadis penduduk desa yang terletak di bawah kaki gunung. Pengetahuannya yang luas terutama di bidang astronomi, sifatnya yang riang dan suka membantu membuatnya terkenal. Ia juga memiliki banyak teman yang selalu menyempatkan diri datang rumahnya untuk mendengar cerita mengenai rasi bintang. Biasanya, Almeera selalu menceritakan rasi yang akan terlihat nanti di langit malam

Bagaimana dia bisa tahu?

Karena Almeera adalah seorang Penyihir Bintang. Satu-satunya yang ada di muka bumi. Sihir tersebut diwariskan dari kedua orang tua nya yang telah tiada. Berbekal pengalaman serta buku-buku yang ditinggalkan kedua orang tuanya, Almeera tumbuh menjadi penyihir hebat yang sudah mampu mengatur rasi bintang setiap malam.

Sesuai dengan apa yang ia janjikan, rasi bintang Cygnus bersinar terang di langit utara. Ditemani oleh rasi bintang Pisces dan Taurus yang sama berkilaunya. Untuk mengatur rasi bintang, diperlukan energi sihir yang banyak. Karena itu setelah selesai, Almeera akan langsung pulang untuk tidur karena pekerjaan mengatur rasi bintang akan kembali dilakukan di waktu pagi, tepatnya sekitar jam 6.

Almeera berjalan menuju kuali yang tengah memanaskan sup. Dituangnya sup ke dalam mangkuk dengan se potong roti dan itulah makan malam nya hari ini. Jam masih menunjuk pukul 20:00 tetapi Almeera sudah mengantuk. Saat mau memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Dengan gusar, Almeera berjalan dan membuka pintu.

“ Albern? Ada apa? “ tanya nya yang ternyata adalah Albern. Terlihat 3 orang di belakang Albern melambaikan tangan pada Almeera “ Ada Evelyn, Savirra dan Lucas juga? “ anak gadis itu dibuat bingung karena tidak biasanya temannya datang berkunjung di waktu malam.

“ Tidak. Kami hanya ingin mendengarkan ceritamu lagi, apa boleh? “ akhirnya Albern bersuara dengan ragu. Sebenarnya Almeera sangat mengantuk. Tapi karena 4 temannya sudah datang jauh-jauh kemari, mau tidak mau Almeera harus menyambut mereka. Pintu rumah terbuka, mempersilahkan mereka untuk masuk dan duduk di sofa

“ Al Al! Tolong ceritakan kisah ini! “ Savirra menyerahkan pada Almeera sebuah buku dengan judul Beruang besar dan Kecil. Dengan enggan, Almeera membuka buku dan membacanya “ Buku ini bercerita mengenai rasi bintang Ursa Major dan Ursa Minor atau Beruang Besar dan Beruang Kecil. Sebenarnya ini bukan cerita yang menyenangkan untuk anak-anak seumuran kita “ gadis itu menatap 4 teman-temannya yang menunggu sambil menompang dagu dengan kedua tangan. Enggan mengecewakan mereka, Almeera menghela napas sebelum mulai bercerita

“ Alkisah hiduplah peri cantik yang disukai oleh Dewa Zeus bernama Callisto. Mereka menikah dan memiliki satu anak bernama Arcas. Hubungan Callisto dengan Dewa Zeus ternyata diketahui oleh Dewi Hera, istrinya. Dan itu membuat Dewi Hera mengutuk Callisto menjadi beruang “

“ Callisto yang telah menjadi beruang itu menghabiskan 15 tahun hidup di dalam hutan. Hingga suatu hari, Arcas yang sudah tumbuh dewasa sedang bermain-main di hutan dan Callisto yang tidak sengaja bertemu anaknya itu datang menghampiri. Arcas yang tidak tahu beruang itu adalah ibunya berencana untuk membunuhnya. Dewa Zeus yang tahu berusaha untuk mencegah dengan mengubah Arcas menjadi seekor beruang. Kemudian, Dewa Zeus mengangkat Callisto, Ursa Major dan Arcas, Ursa Minor ke langit agar kekal bersama. Karena itu Ursa Minor selalu terlihat berada di dekat Ursa Major dan bentuknya pun hampir mirip “.

Almeera menutup buku dan menggeserkannya ke samping. Ingin sekali ia baringkan kepalanya ke atas meja tapi ia urungkan karena Albern bertanya “ Kalau tidak salah. Ada 4 rasi bintang yang menjadi petunjuk arah. Apakah Ursa Major dan Ursa Minor itu salah satunya? “ pertanyaan Albern hanya mendapatkan jawaban berupa anggukan kepala dari Almeera “ Kalau begitu Ursa Major dan Ursa Minor menunjuk ke arah mana? selatan kah? “ sekali lagi Almeera hanya mengangguk dan itu jawaban yang cukup bagi Albern. Jarum jam menunjuk pukul 21:00. Sudah saatnya bagi anak-anak untuk pulang ke rumah. Almeera melambaikan tangannya, mengucapkan sampai bertemu nanti sebelum menutup pintu dan bergegas tidur

Matahari mulai menampakkan diri, Almeera merenggangkan dua tangannya ke atas. Pekerjaan mengatur rasi bintang yang ia lakukan akhirnya selesai tepat setelah ia meletakkan si burung api abadi, Phoenix, ke langit selatan. Dirasa dari kehangatan siraman matahari dan juga perutnya yang sudah berbunyi, sekarang pasti sudah jam 10 lebih

“ Almeera!! “ gadis itu menoleh dan menemukan Savirra melambaikan kedua tangan. Segera, Almeera menghampiri Savirra sambil tersenyum senang. Tidak lupa, ia menyapa ayah Savirra yang membawa hasil buruan “ Ingin sarapan bersama? Ayah berhasil menangkap rusa! Aku juga memetik banyak sayuran “ tentu saja Almeera mengiyakan ajakan sahabatnya itu. Keduanya pun berjalan beriringan setelah Almeera menawarkan bantuan untuk membawa sebagian sayuran juga buah-buahan segar.

“ Nanti sore. Aku, Albern, Evelyn dan Lucas ingin ke hutan untuk mencari kayu bakar. Mau ikut? “ tanya Savirra. Gadis itu berpikir sejenak lalu menjawab “ Lain kali saja “ membuat gadis berkuncir dua itu kecewa.

Selesai sarapan, Almeera ikut membantu membereskan meja, mencuci piring kotor lalu mengucapkan terima kasih kepada orang tua Savirra dan pamit pulang. Namun sebelum itu, ibu Savirra memberinya sekotak semur dan roti untuk makan siang serta makan malam Almeera nanti. Dengan hati senang, gadis itu kembali mengucapkan terima kasih lalu berlari riang menuju rumahnya

Sahabat Sejati sunting

Saat waktu mendekati sore. Savirra, Evelyn, Albern dan Lucas sudah berada di pinggir hutan. Dengan berbekal tali, mereka siap mengumpulkan kayu bakar. Sementara itu, Almeera tengah bersantai di rumah sambil membaca buku cerita berjudul Beruang Besar dan Kecil. Saat membaca, tiba-tiba Almeera teringat sesuatu yang sangat penting. Tapi karena tidak kunjung ingat, gadis itu memilih mengabaikan dan menghabiskan waktu dengan membaca sampai pukul 6 sore.

“ Lucas! Apa kamu tidak salah jalan? Kita sudah melewati pohon ini 2 kali “ Evelyn mengeluh lalu duduk di akar pohon “ Aku tidak tahu. Kompas ku sepertinya rusak “ Lucas menggoyangkan kompasnya dengan kesal. Savirra yang mendengar itu lantas berdecak sambil ikut duduk di sebelah Evelyn. Sementara Albern sedaritadi memandangi langit malam dan tiba-tiba berseru hingga mengagetkan 3 temannya “ Kenapa tidak mengikuti rasi bintang? Itu! Ursa Major dan Ursa Minor! Mereka rasi bintang yang selalu mengarah ke selatan bukan? “ ujarnya sambil menunjuk langit dengan bersemangat. Ketiga temannya memandang langit dan berseru senang saat mengingat apa yang dikatakan Almeera tentang rasi bintang itu “ Desa berada utara kan? Berarti ke arah sini! “ dengan Albern memimpin, mereka berjalan menjauh dari rasi bintang, menuju arah yang mereka kira adalah utara

Sementara itu Almeera tengah bersama penduduk desa. Sibuk mencari teman-temannya yang tidak kunjung pulang dari hutan. Ia memandang ke langit malam, menangkap rasi bintang petunjuk arah utara dan seketika teringat sesuatu yang membuatnya berlari keluar dari desa. Menuju sebuah rumah terpencil dengan cerobong yang mengeluarkan asap putih

“ Penyihir Agung!!! “ dirinya berteriak hingga akhirnya berhenti ketika melihat seorang nenek sibuk membuat sup di dalam kuali “ Almeera? Ada apa malam-malam berteriak seperti itu? “ tanya nya khawatir saat melihat raut wajah Almeera. Merasa tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata. Dengan mata berkaca-kaca, Almeera menangis kencang. Membuat nenek yang dipanggil Penyihir Agung itu langsung menghampiri dan memeluknya erat “ Aku salah! Karena aku! Karena aku salah memberitahu, mereka jadi tersesat “  mendengar beberapa kata yang keluar walaupun bersamaan dengan suara sesegukkan, sang Penyihir Agung mulai mengetahui apa yang membuat Almeera menangis

Dengan wajah sembab, gadis itu memberitahu apa yang terjadi dari awal hingga sekarang “ Jadi, kamu salah memberitahu rasi bintang petunjuk utara? “ Almeera mengangguk pelan lalu mulai menangis dalam diam “ Aku saat itu sangat malas menjawab pertanyaan mereka. Jadi hanya asal jawab. Penyihir Agung… “ terdapat jeda selama beberapa menit sebelum Almeera mengangkat kepalanya.

“ Aku tahu aku salah dan aku siap menerima hukuman. Tapi, sebelum itu. Aku ingin meminta bantuan mu untuk- “

“ Untuk menemukan teman mu dan membawa mereka pulang? “ pertanyaan Penyihir Agung langsung diiyakan oleh Almeera. Sambil tersenyum, nenek dengan rambut putih itu menjawab “ Tenang saja. Teman-teman mu akan segera kamu temukan “ tangannya menyentuh sebuah gelang yang ada di pergelangan Almeera “ Gelang persahabatan? Apa mereka memakainya hari ini? “ sekali lagi, Almeera mengangguk dan itu adalah jawaban yang cukup bagi Penyihir Agung. Tangannya menyentuh gelang tersebut yang tiba-tiba saja bersinar kebiruan “ Ikuti sinar ini. Jika semakin terang itu artinya teman-teman mu sudah dekat “ jelasnya. Namun, terlihat sorot keraguan terpancar pada mata Almeera.

“ Ada masalah? “

“ Tidak. Hanya saja, apakah mereka akan memaafkanku? Maksudku, aku sudah memberikan informasi yang salah dan membuat mereka tersesat. Mereka tidak akan mau lagi berteman dengan ku. Apa yang harus aku- “ perkataannya terhenti saat Penyihir Agung mengangkat jari telunjuknya, menyuruh Almeera untuk diam

“ Kalau mereka adalah sahabat sejatimu, mereka pasti akan memaafkanmu. Yang perlu dilakukan adalah mengatakan yang sebenarnya “

“ Termasuk aku yang seorang Penyihir? “

“ Termasuk kamu yang seorang Penyihir “ terlihat mata Almeera berbinar bahagia. Gadis itu memeluk erat Penyihir Agung, mengucapkan terima kasih berkali-kali sebelum pergi.

Bulan bersinar menemani 4 orang anak yang sudah tidak tahu lagi hendak pergi kemana. Rasa takut serta cemas yang mendominasi membuat mereka sudah tidak merasakan haus dan lapar. Kaki yang sudah lelah itu pun akhirnya menyerah. Yang pertama berhenti adalah Lucas, diikuti Savirra, Evelyn dan terakhir Albern “ Mungkinkah yang tadi itu bukan rasi bintang Beruang? Apa kita salah menentukan arah? “ pertanyaan Albern tidak dihiraukan oleh temannya. Semua tengah sibuk dengan pikiran masing-masing yang nyatanya mereka memikirkan hal yang sama

“ Ini semua salah mu Albern! “ Lucas berdiri lalu menarik kuat kerah baju Albern

“ Jika kamu tidak menyuruh kita untuk mengikuti mu! Kita pasti tidak akan terlalu jauh dari desa!! “  bentaknya dengan suara keras sebelum mendorong tubuh Albern ke pohon di belakang. Savirra dan Evelyn segera meredam amarah Lucas dengan mengatakan “ Tenang saja. Orang desa pasti mencari kita. Sebentar lagi pasti ketemu “ sementara Albern hanya berdiam diri, menahan sakit di punggung. Beberapa menit terduduk di akar pohon, akhirnya anak laki-laki itu berdiri

“ Aku tidak meminta kalian untuk mengikuti ku. Yang ku katakan hanya ‘ desa berada di utara ‘ dan aku memperkirakannya dengan patokan Beruang Besar dan Kecil. Jika rasi bintang itu mengarah ke selatan. Itu artinya utara berada DI ARAH SEBALIKNYA! AKU TIDAK MEMINTA KALIAN MENGIKUTIKU! “

“ Lalu ini salah siapa!?? SALAH SIAPA KITA TERSESAT!!?? “

“ Ini semua salah ku!!! “ keempat anak itu terkejut saat mendengar teriakan Almeera yang datang menghampiri dengan raut penuh penyesalan. Ia memberitahukan semuanya termasuk mengenai dirinya seorang Penyihir Bintang sebelum meminta maaf sambil menangis. Keempat temannya itu terdiam hingga tanpa diduga, Evelyn memeluk Almeera erat

“ Eve-? “

“ Maafkan kami Almeera. Kami tidak bermaksud untuk mengganggu mu kemarin malam. Hanya saja, kami benar-benar ingin mendengar ceritamu lagi. Tapi kami tidak tahu bahwa kamu se lelah itu “ tutur Evelyn dengan suara yang terdengar seperti hampir menangis. Mengikuti Evelyn, Savirra juga memeluk Almeera sambil meminta maaf. Ketiganya menangis bersama-sama, meninggalkan Albern dan Lucas yang bingung bagaimana menenangkan teman mereka itu

“ Jadi, Almeera. Kamu tahu ke arah mana menuju desa? “

“ Tentu saja “ Almeera mengusap air mata lalu menunjuk langit malam “ Ursa Major dan Ursa Minor. Rasi bintang yang selalu mengarah ke utara “ jelasnya sambil menatap rasi bintang Beruang Besar dan Kecil yang bersinar terang seolah mengatakan kepada mereka

‘ Ikuti aku. Akan aku tuntun kalian pulang dengan selamat ‘

TAMAT