Permainan Anak Tradisional Kalimantan Selatan/Badamprak

Badamprak atau main inting adalah permainan anak-anak yang biasa ditemui di Kalimantan Selatan. Di daerah lain, permainan ini juga sering disebut sebagai engklek, tetapi ada sedikit modifikasi dalam permainan Badamprak.

Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan, dan tidak ada batasan jumlah. Badamprak umumnya dilakukan di halaman rumah atau dataran luas.

Alat Permainan

sunting

Setiap pemain harus memiliki satu undas, benda kecil pipih yang bisa dilemparkan. Umumnya undas dalam permainan Badamprak terbuat dari potongan kayu atau potongan keramik.

Permainan ini juga memerlukan arena kotak-kotak, bisa dibentuk seperti hufur T (enam kotak) atau seperti tanda salib (tujuh kotak). Jumlah kotak bisa dimodifikasi sesuai kesepakatan.

Guna memudahkan penjelasan, kotak bisa diberi penanda angka. Kotak 1 adalah yang terdekat dengan garis awal, diikuti oleh kotak 2, kotak 3, sementara kotak 4 adalah kotak pusat. Kotak 5 ada di samping kanan kotak 4, kotak 6 ada di atas kotak 4, dan kotak 7 ada di samping kiri kotak 4.

Cara Bermain

sunting
 
Badamprak atau main inting, permainan tradisional Kalimantan Selatan. Di beberapa daerah lain di Indonesia juga biasa disebut sebagai permainan engklek.

Para pemain terlebih dahulu menentukan siapa yang mendapat urutan pertama dan urutan berikutnya, dengan metode hompimpa.

Pemain pertama melemparkan undas-nya ke kotak 1. Lalu ia melompat ke setiap kotak sesuai urutan, tetapi dengan menggunakan satu kaki saja, misalnya kaki kanan, sementara kaki kiri diangkat selutut membentuk sudut siku-siku. Ketika undas-nya ada di kotak 1, maka ia tidak boleh menapak di kotak tersebut, harus melompat langsung ke kotak 2.

Saat tiba di kotak 4 dan 5, pemain bisa menapak dengan kedua kakinya, kaki kiri di kotak 4, dan kaki kanan di kotak 5. Kemudian, kaki kiri menapak di kotak 5, tetapi kaki kanan diangkat.

Berikutnya, kaki kiri menapak di kotak 4 dan kaki kanan menapak di kotak 6 secara serempak. Lalu kaki kiri menapak di kotak 6, sementara kaki kanan diangkat.

Sama seperti sebelumnya, pemain melompat dan kedua kakinya menapak. Kaki kiri di kotak 4, kaki kanan di kotak 7. Lalu, kaki kiri melompat ke kotak 7, dan kaki kanan diangkat.

Setelah itu, pemain bisa menapakkan kedua kakinya di kotak 4, dan bersiap melompat dengan satu kaki di kotak 3, kotak 2, lalu mengambil undas-nya di kotak 1 dengan tangan (kaki kiri tidak boleh turun). Pemain kemudian melompat keluar arena, tidak boleh menapak di kotak 1, karena undas-nya pernah berada di kotak tersebut.

Jika pemain berhasil menuntaskan tangan tersebut, maka ia berhak mendapat hadiah berupa keuntungan. Pemain berbalik membelakangi kotak-kotak permainan, melempar undas dari atas kepala, di kotak mana undas itu mendarat, maka kotak itu menjadi miliknya, biasanya disebut ‘rumah’. Ia boleh menapaki kotak itu kapan saja, tetapi pemain lain tidak boleh menapaki rumahnya sama sekali.

Setelah pemain tersebut sukses memiliki ‘rumah’, maka permainan berlanjut. Ia kembali melempar undas ke kotak 2, melompati kotak demi kotak, namun pemain tidak boleh menapak di kotak 2 yang terdapat undas miliknya.

Pemain akan berganti jika sosok yang sedang bermain mengalami kekeliruan. Misal, pemain melempar undas tapi tidak masuk dalam kotak, atau undas menyentuh garis kotak. Undas tersebut akan diletakkan di kotak yang semestinya (misalnya kotak 2), lalu permainan dilanjutkan oleh orang lain.

Orang kedua, melempar undas ke kotak 1. Namun karena di kotak 2 ada undas milik pemain pertama, maka ia tidak boleh menapak di kotak tersebut, harus langsung ke kotak 3, tetap dengan satu kaki. Perlu diketahui pula, pemain pertama dan kedua bisa saja memiliki ‘rumah’ yang sama, karena undas yang dilempar di akhir permainan mendarat di kotak yang sama.

Permainan terus berlanjut sampai semua pemain sepakat untuk menghentikannya. Pemain yang memiliki banyak ‘rumah’ akan dinobatkan sebagai pemenang.[1]

Nilai Permainan

sunting

Permainan Badamprak atau main Inting dapat mempererat persahabatan, juga melatih kekuatan otot kaki. Permainan ini juga dapat melatih insting dan fokus, karena pemain diminta untuk memilah mana kotak yang boleh dipijak, dan mana kotak yang tidak boleh dipijak sama sekali.

Menurut penelitian Nor Izatil Hasanah dalam Konferensi Internasional Transformasi Sosial dan Intelektual Orang Banjar Kontemporer (2015), permainan Badamprak memiliki pengaruh terhadap perkembangan kecerdasan kinestetik anak. Kecerdasan kinestetik adalah satu kemampuan yang penting bagi anak usia dini. Pada anak usia dini, fisiknya tumbuh dengan cepat dan diiringi dengan mulai berfungsinya syaraf dan otot-otot besar dan kecil, yang membantu anak-anak dalam menggerakkan jasmaninya.[2]

Referensi

sunting
  1. Pengalaman pribadi Penulis, ditambahkan dengan hasil wawancara pada sumber primer lainnya, yakni Fitria Anggeriyani (32 tahun), di Balai Kota Pemkot Banjarbaru, Rabu, 15 Maret 2023, pukul 10.00 WITA.
  2. Presentasi Nor Izatil Hasanah dengan judul: Pengaruh Permainan Tradisional Kalimantan Selatan 'Badamprak' terhadap Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B TK Tarbiyatul Athfal Darmawanita IAIN Antasari, dalam agenda Konferensi Internasional Transformasi Sosial dan Intelektual Orang Banjar Kontemporer (2015).