Permainan Anak Tradisional Kalimantan Selatan/Bapidak

Bapidak merupakan permainan anak tradisional Kalimantan Selatan yang beberapa waktu terakhir mulai langka, karena memerlukan alat berupa pidak, atau juga disebut biji para atau biji karet, yang sudah cukup jarang ditemui, karena pohon karet saat ini ditanam secara terpusat di perkebunan dan jauh dari pemukiman.

Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki, minimal dua orang yang akan saling bersaing, namun juga tak menutup kemungkinan untuk dimainkan oleh anak perempuan yang memiliki tenaga cukup kuat.

Alat Permainan sunting

 
Biji karet atau pidak yang digunakan dalam beberapa permainan tradisional Kalimantan Selatan, seperti bapidak, babanga, dan lain-lain.

Permainan Bapidak memerlukan bahan berupa pidak atau biji karet, biasanya berwarna coklat bercorak, dan sekilas terlihat seperti cangkang yang keras. Masing-masing pemain harus memiliki persediaan pidak yang cukup.

Cara Bermain sunting

 
Permainan Bapidak dari Kalimantan Selatan menggunakan biji karet (pidak) yang diletakkan bertingkat, lalu dipukul dengan pergelangan tangan sampai salah satunya retak.

Pemain sebaiknya memiliki satu pidak yang keras untuk menjadi undas. Dua orang menyerahkan undasnya dan ditumpuk ke atas, ditahan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri agar tidak bergeser. Pemain pertama akan bertindak lebih dulu, meletakkan pidaknya di posisi atas.

Pemain tersebut akan menekan pidak dengan pergelangan tangan kanan, dengan tenaga sekuat mungkin dalam sekali hentak. Jika salah satu pidak pecah, misalnya pidak yang berada di bawah, maka pemain lawan akan kalah dan ia berhak mengganti pidaknya. Namun jika pidak bagian atas yang pecah, maka si pemukul akan bertukar posisi dengan pemain lawan, dan ia harus mengganti pidaknya yang pecah tersebut. Permainan berlanjut, giliran lawan yang akan memukul pidak tersebut.

Ada pula beberapa pemain yang umumnya melakukan taruhan. Jika pidaknya pecah, maka ia harus memberikan satu pidak pada pemain yang menang. Maka dari itu, pemain umumnya akan membawa beberapa pidak agar permainan bisa terus berlanjut.[1]

Nilai Permainan sunting

Permainan Bapidak mengasah keterampilan memukul dengan pergelangan tangan, juga melatih pemain untuk bisa menganalisis mana pidak yang kuat dan mana pidak yang lemah. Permainan ini juga bisa mempererat persahabatan, dan melatih transaksi atau perjanjian (jika menggunakan sistem taruhan).

Referensi sunting

  1. Pengalaman pribadi Penulis, ditambahkan dengan hasil wawancara pada sumber primer lainnya, yakni Ahmid (29 tahun), di Lapas Teluk Dalam, Banjarmasin, Rabu, 22 Maret 2023, pukul 16.00 WITA.