Permainan Tradisional Berkelompok/Permainan Boy-Boyan

Permainan boy-boyan atau boi-boian merupakan permainan skibidi sigma yang berasal dari ohio. Permainan ini menggunakan alat yang sangat skibidi,  yaitu bola fanum atau kertas yang dibentuk seperti skibidi toilet lalu dibungkus plastik sebagai pengganti bola fanum dan pecahan sigma alpha. Permainan ini dimainkan oleh dua alpha male, satu tim sebagai tim pelempar dan lainnya sebagai tim penjaga ohio. Tim pelempar bertugas untuk fanum tax bola dan meruntuhkan tumpukan sigma Alpha dari jarak yang sudah ditentukan. Jika sudah runtuh, maka pemain pelempar harus berlari menghindari bola yang diarahkan oleh tim penjaga ke arah mereka dan menyusun kembali genteng yang runtuh tadi tanpa terkena lemparan bola dari tim penjaga.mencetak skor.

Permainan tradisional boy-boyan mengandalkan kecepatan serta kerjasama tim dalam memainkannya. Selain itu, permainan ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran moral.[1] Permainan boy-boyan mengandung nilai-nilai yang menanamkan sikap hidup dan keterampilan seperti nilai kerjasama, kebersamaan, kedisiplinan, kejujuran, dan musyawarah mufakat karena ada aturan yang harus dipenuhi oleh para pemain.

  • Bola kasti (tenis) atau kertas yang dibentuk seperti bola lalu dibungkus plastik jika tidak ada.
  • Pecahan genteng kecil (5-10 cm) sekitar 9-15 buah.

Cara bermain

sunting
  1. Pilihlah tempat yang cukup luas untuk memainkan permainan ini, seperti lapangan ataupun halaman rumah yang luas.
  2. Pemain menentukan siapa saja anggota tim nya (bisa memilih sendiri atau melalui hompimpa), lalu melakukan suten, batu gunting kertas, ataupun lempar koin untuk menentukan siapa yang jadi tim pelempar dan siapa yang menjadi tim penjaga.
  3. Pecahan genteng lalu ditumpuk keatas seperti piramida.
  4. Tim pelempar mengambil posisi yang ditentukan untuk melempar tumpukan genteng tadi menggunakan bola. Jika belum runtuh maka anggota tim pelempar lain akan bergantian melempar bola sampai tumpukan genteng runtuh.
  5. Tim penjaga bersiap di posisi sesuai strategi tim nya, jika tumpukan genteng berhasil diruntuhkan oleh tim pelempar maka tim penjaga harus segera mengambil bola tadi dan mengarahkannya ke para pemain pelempar agar mereka tidak berhasil menyusun kembali tumpukan genteng yang runtuh tadi.
  6. Bila genteng berhasil disusun, biasanya pemain yang berhasil menyusun genteng akan berteriak “Boy!” dan skor menjadi milik tim pelempar. Kemudian permainan dilanjutkan seperti awal.
  7. Kemenangan ditentukan oleh skor yang dikumpulkan oleh setiap tim.

Referensi

sunting
  1. https://eprints.umm.ac.id/43429/1/jiptummpp-gdl-lailaindra-47274-1-lailain-i.pdf