Permainan Tradisional Berkelompok/Permainan Kasti

Kasti atau disebut juga gebokan, merupakan permainan yang dilakukan oleh dua kelompok (tim) yang dalam setiap kelompoknya memiliki 12 pemain dan nantinya akan dibagi peran sebagai pelambung, pemukul, pelari, dan penjaga.  Permainan tradisional kasti dimainkan di sebuah la-anakan yang cukup luas dengan menggunakan bola tenis dan pemukul. Tim pertama bertugas sebagai pelempar bola, tim satunya sebagai pemukul bola. Cara bermain kasti mirip dengan cara bermain permainan Baseball, anggota tim yang memukul bola akan berlari ke titik-titik yang ditentukan setelah bola berhasil dipukul temannya. Selama berlari, mereka harus menghindari lemparan bola dari tim pelempar bola. Karena itu pemukul akan berusaha supaya bisa memukul bola sejauh mungkin demi memberi kesempatan teman-temannya berlari. Jika terkena lemparan, maka permainan dimulai dari awal lagi dengan berganti peran tim antara tim pemukul dan tim pelempar. Tim yang berhasil berlari dan kembali ke titik awal, mereka yang menang dan mendapat skor.

Permainan kasti sangat digemari anak-anak, terutama anak-anak Sekolah Dasar.[1] Permainan ini merupakan permainan tradisional yang mengutamakan kerjasama antar pemain, kekompakan, ketangkasan serta kesenangan. Dalam memainkannya para pemain harus saling percaya dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa demi teman-temannya. Para pemain tidak boleh memikirkan dirinya sendiri karena kerjasama tim dan kekompakan merupakan hal yang paling mendasar dalam permainan ini. Selain itu permainan tradisional bola kasti juga dapat meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman, mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi, dapat mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik, belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, serta memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.

Cara bermain

sunting
  • Pilihlah tempat yang cukup luas untuk memainkan permainan ini, seperti lapangan ataupun halaman rumah yang luas.
  • Pemain menentukan siapa saja anggota tim nya (bisa memilih sendiri atau melalui hompimpa), lalu melakukan suten, batu gunting kertas, ataupun lempar koin untuk menentukan siapa yang jadi tim penjaga dan siapa yang jadi tim pemukul.
  • Tim penjaga bertugas untuk menangkap bola dan mengarahkan bola ke bagian tubuh lawan. Selain itu, regu ini juga dapat menempati ruang bebas jika semua pemain regu lawan masih berada dalam pos-pos yang tersebar. Begitu ruang bebas kosong, maka regu penjaga dapat “menguasai” ruang bebas tersebut dan bertukar menjadi tim pemukul.
  • Setelah selesai memukul, seorang pemukul akan segera berlari dari satu pos ke pos berikutnya agar dapat segera pulang ke ruang bebas. Perlu juga memastikan bahwa tongkat pemukul berada di dalam area yang diijinkan. Jika berada di luar area yang diijinkan, maka pemukul tersebut tidak akan mendapatkan nilai. Kecuali jika pemukul segera mengembalikan tongkat tersebut ke dalam wilayah yang diijinkan
  • Seorang pelambung diharuskan untuk melempar bola dengan cara melambung sesuai dengan permintaan pemukul.

Aturan permainan

sunting
  1. Permainan bola kasti terbagi menjadi dua babak. Masing-masing babak berjalan selama 20-30 menit, sementara istirahat selama 15 menit.
  2. Pergantian posisi dapat terjadi jika:
    • Salah satu anggota dari regu pemukul terkena tembakan bola oleh regu penjaga.
    • Regu penjaga dapat menangkap bola dari pelambung tiga kali berturut-turut.
    • Salah satu anggota dari regu pemukul masuk ke ruang bebas melalui garis belakang.
    • Alat pemukul bola lepas saat memukul bola.
    • Jika ruang bebas kosong oleh regu pemukul dan dibakar oleh regu penjaga.

Sistem penilaian

sunting

Pencatatan skor pada permainan bola kasti ada nilai 0, 1, dan 2.

  • Nilai 0 diberikan jika pemukul gagal memukul bola berkali-kali.
  • Nilai 1 diberikan kepada regu pemukul jika seorang pemukul dapat memukul dengan benar. Kemudian temannya yang ada di pos dapat berlari “pulang” ke ruang bebas.
  • Nilai 2 diberikan kepada regu pemukul jika seorang pemukul dapat memukul bola  dengan baik hingga akhirnya dia dapat “pulang” langsung ke ruang bebas. Bisa dikatakan, dia “pulang” ke rumah karena pukulannya sendiri.
  • Apabila di akhir pertandingan nilai yang didapatkan oleh kedua regu sama, maka akan dihitung tim yang mencatat jumlah lari lebih banyak.

Referensi

sunting
  1. https://eprints.uny.ac.id/8810/2/bab%202%20%20-10601247093.pdf