Permainan Tradisional Jawa Timur/Congklak
Sejarah dan Asal-usul Permainan Congklak di Jawa Timur: Permainan Congklak sudah sangat populer di Jawa Timur sejak lama. Beberapa sumber menyebutkan bahwa permainan ini pertama kali diperkenalkan di Jawa Timur oleh para pedagang asal Arab pada abad ke-14. Saat itu, permainan ini dimainkan dengan menggunakan cangkang kerang sebagai biji-bijiannya.
Berkembangnya Congklak di Jawa Timur: Di Jawa Timur, Congklak berkembang menjadi berbagai variasi aturan dan cara bermain, tergantung dari daerah masing-masing. Beberapa daerah di Jawa Timur bahkan memiliki nama dan jumlah lubang yang berbeda. Salah satu contoh variasi Congklak di Jawa Timur adalah permainan Ngisor atau Nyisir, yang biasanya dimainkan di daerah Blitar dan Malang. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan 24 lubang kecil di atas papan kayu berbentuk segi empat.
Aturan dan Cara Bermain Congklak di Jawa Timur: Aturan dan cara bermain Congklak di Jawa Timur hampir sama dengan aturan Congklak pada umumnya. Pemain diminta untuk meletakkan tujuh biji kecil pada setiap lubang kecil pada papan, kecuali pada lubang besar yang berada di setiap ujung papan. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengambil biji-biji yang ada di setiap lubang dan menaruhnya ke dalam lubang lain. Setelah itu, biji-biji yang telah berhasil diambil oleh pemain akan ditaruh ke dalam lubang yang berada di samping lubang yang awalnya berisi biji-biji tersebut. Pemain yang berhasil mengambil semua biji-biji yang ada pada sisi papan lawan, adalah pemenang dari permainan Congklak.
Perlengkapan yang Dibutuhkan dalam Bermain Congklak di Jawa Timur: Untuk memainkan permainan Congklak di Jawa Timur, dibutuhkan sebuah papan kayu berbentuk segi empat dengan lubang-lubang kecil yang ada di dalamnya. Selain itu, dibutuhkan juga 48 biji-biji kecil yang biasanya terbuat dari kayu atau plastik.