Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Baburungan
Baburungan adalah permainan tradisional di Kalimantan Selatan. Baburungan sendiri berarti bermain burung-burungan. Nama ini muncul karena permainan sendiri layaknya menebak burung dalam sangkar. Di latar belakangi permainan yang dilakukan saat malam hari di kala bulan purnama, lingkungan rawa yang menjadi habitat nyamuk membuat masyarakat menggunakan sarung untuk menutupi badan saat ke luar rumah agar tidak digigit.
Aturan Permainan
sunting- Permainan ini hanya dimainkan oleh anak laki-laki karena melibatkan menyentuh badan dan meraba-raba, tidak bisa dicampur dengan perempuan.
- Penebak diperbolehkan menyentuh dan meraba pemain yang ditutupi sarung, namun dilarang menyentuh bagian tubuh yang dianggap memberi kegelian.
- Penebak tidak boleh menyingkap sarung sedikit pun untuk mengungkap bagian tubuh pemain yang berada di dalam.
Cara Bermain
sunting- Permainan dilakukan secara berkelompok dengan pemain berjumlah 3-8 orang.
- Kelompok pun dibagi dua, salah satunya menjadi penebak.
- Salah satu dari lawan penebak bersembunyi dalam salah satu sarung yang selanjutnya disebut sebagai “burung”, biasanya bukan sarungnya sendiri agar dapat mengelabui penebak.
- Burung pun dibawa ke tengah lapangan tempat bermain. Agar tidak ketahuan, biasanya yang di dalam sarung berjalan dengan jongkok.
- Salah satu anggota dari penebak dipanggil ke lapangan tempat bermain.
- Penebak mengamati orang yang berada di dalam sarung.
- Jika berhasil menebak siapa orang yang berada dalam sarung tersebut, dinyatakan menang. Begitu pula sebaliknya, jika gagal menebak dinyatakan kalah.
Referensi
sunting- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980) (dalam bahasa Indonesia). Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan. hlm. 31-36.